Berita

Haris Azhar

Pertahanan

Polisi Lamban Usut Novel, Jokowi Diminta Turun Tangan

RABU, 26 JULI 2017 | 19:28 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Kalangan LSM gerah melihat lambannya pihak Kepolisian dalam mengusut kasus penyiraman air panas ke penyidik senior KPK Novel Baswedan.

Karena sudah lebih dari 100 hari sejak insiden tersebut, Polri belum juga bisa menemukan siapa pelakunya.

Karena itu mantan Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Haris Azhar meminta Presiden Jokowi turun tangan.

Menurutnya, pengungkapan kasus Novel bukan terkait ketidakmampuan penyidik Polri. Namun, ada banyak kepentingan di tubuh internal kepolisian yang mempengaruhi proses penyidikan.

"Sebab itu Presiden harus bersikap dan membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) yang independen untuk mengungkap kasus Novel Baswedan," kata Haris dalam jumpa pers di Kantor Pusat Dakwah Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (26/7), seperti dilansir RMOLJakarta.

Dia menegaskan TGPF perlu dibentuk untuk menghindari kepentingan politik ataupun politik saling sandera yang ada di tubuh kepolisian.

Haris mengatakan, Presiden Jokowi sudah seharusnya dan sepatutnya mengevaluasi kinerja Polri dalam melakukan penyidikan kasus penyerangan Novel Baswedan. Sebab sudah ada banyak bukti dan informasi yang dikumpulkan penyidik, namun tidak ada hasilnya.

Waktu pengungkapan kasus pun sudah terbilang lama, yakni 106 hari setelah penyerangan Novel terjadi.

"Kami mempercayai bahwa sebenarnya Polri mampu untuk mengungkap kasus Novel Baswedan dengan barang bukti dan informasi yang cukup banyak telah dikumpulkan oleh penyidik. Namun kemampuan pengungkapan kasus justru terhadang oleh kepentingan beberapa kelompok di internal Kepolisian," pungkas Haris. [zul]

Populer

Demo di KPK, GMNI: Tangkap dan Adili Keluarga Mulyono

Jumat, 20 September 2024 | 16:22

Mantan Menpora Hayono Isman Teriak Tanah Keluarganya Diserobot

Jumat, 20 September 2024 | 07:04

KPK Ngawur Sebut Tiket Jet Pribadi Kaesang Rp90 Juta

Rabu, 18 September 2024 | 14:21

Kaesang Kucing-kucingan Pulang ke Indonesia Naik Singapore Airlines

Rabu, 18 September 2024 | 16:24

Fufufafa Diduga Hina Nabi Muhammad, Pegiat Medsos: Orang Ini Pikirannya Kosong

Rabu, 18 September 2024 | 14:02

Kaesang Bukan Nebeng Private Jet Gang Ye, Tapi Pinjam

Rabu, 18 September 2024 | 03:13

Makin Ketahuan, Nomor Ponsel Fufufafa Dicantumkan Gibran pada Berkas Pilkada Solo

Senin, 23 September 2024 | 09:10

UPDATE

Jika Dikelola Ugal-ugalan, Dana Haji Bisa Tergerus

Sabtu, 28 September 2024 | 06:05

Puluhan Pekerja PLTU Celukan Bawang Tuntut Pesangon

Sabtu, 28 September 2024 | 05:40

Waskita Karya Selesaikan Pembangunan 23 Ruas Jalan Tol

Sabtu, 28 September 2024 | 05:14

Rieke Diah Pitaloka Plong Parlemen Tolak Ekspor Pasir Laut

Sabtu, 28 September 2024 | 05:05

Jakarta Raih Penghargaan Anindhita

Sabtu, 28 September 2024 | 04:52

Bank Sampah Didorong Bisa Mandiri Secara Ekonomi

Sabtu, 28 September 2024 | 04:16

Kampanye Pilkada Jateng Lewat Medsos Rawan Penyebaran Hoaks

Sabtu, 28 September 2024 | 04:14

Kakek Tuna Netra Bersama Anak Perempuannya Disidang Kasus Pengeroyokan

Sabtu, 28 September 2024 | 03:44

Kasih Cucu Duit Tiga Gepok, Zulhas Tak Malu Sama Rakyat!

Sabtu, 28 September 2024 | 03:14

Mahasiswa Demo Bawa Mobil Sedot WC, Rocky Gerung: Potret Kejaksaan Sarat Masalah

Sabtu, 28 September 2024 | 03:01

Selengkapnya