Berita

Ilustrasi/Net

Nusantara

Alasan Lemah, Serikat Pekerja JICT Diimbau Batalkan Mogok Kerja

RABU, 26 JULI 2017 | 10:33 WIB | LAPORAN:

Serikat Pekerja Jakarta International Container Terminal (SP JICT) berencana mogok kerja pada Agustus mendatang.

Rencana ini menyusul keluarnya surat manajemen JICT terkait tuntutan tambahan bonus, kenaikan upah, dan Program Tabungan Investasi (PTI).

Pihak manajemen JICT tidak dapat memenuhi tuntutan tersebut karena tidak sesuai dengan perjanjian-perjanjian yang telah disepakati bersama sebelumnya.  


Alasan lain di balik rencana mogor kerja itu, berdasarkan surat pemberitahuan SP JICT tertanggal 21/7/2017 itu juga disebutkan karena perpanjangan kontrak konsesi JICT yang dinilai merugikan pekeja.

Namun rencana mogok kerja tersebut dikritik pengamat ketenagakerjaan, Rachman H Azhari.

"Saya gagal paham dan tak habis pikir rencana mogok kerja serikat pekerja JICT masih saja dengan alasan kesejahteraan. Padahal sudah luas diketahui upah mereka tertinggi di Indonesia. Untuk posisi terendah saja dapat upah lebih dari 25 juta rupiah per bulan,  belum lagi renumerasi non-cashnya,” kata Rachman di Jakarta, Rabu (26/7).

Menurutnya, jika serikat pekerja itu mogok karena alasan upah masih di bawah UMP masih benar. Tetapi juga UMP sudah terpenuhi mestinya tidak ada alasan lain lagi.

"Ini semua secara normatif komponen upah telah dipenuhi oleh manajemen termasuk bonus telah dibayarkan dan fasilitas lainnya, jadi tidak ada alasan untuk mogok," lanjutnya.  

"Harusnya mereka malu kepada rekan-rekan pekerja lainnya yang masih berkutat berjuang pada hak-hak normatifnya, apalagi minta dukungan bagi aksinya,” tambah Rachman.

Alasan mogok karena perpanjangan kontrak konsesi JICT juga dinilainya membingungkan.

"Apa urusannya pekerja masuk ngurusi tentang kontrak. Itu urusan pemegang saham. Kok pekeja menjadi lawan manajemen. Harusnya pekerja yang sudah terpenuhi kesejahteraannya tidak bersikap seperti itu. Kalau seperti ini terus menerus bukan mendatangkan simpati malah antipati," kritiknya.

Oleh karenanya, ia meminta agar instansi terkait ketenagakerjaan dan perhubungan segera menyikapi persoalan ini dengan tegas. Apalagi pelabuhan laut merupakan obyek vital nasional.

“Bagi rekan pekerja harap dipertimbangkan dengan baik rencana mogok kerja itu mengingat alasan-alasan yang lemah akan berdampak buruk bagi pekerja sendiri,” imbaunya.

Sebelumnya, pada Mei 2017 lalu SP JICT juga pernah hendak mogok kerja namun diurungkan.[wid]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya