Berita

Foto: Istimewa

Bisnis

Pedagang Beras Acungi Jempol Kinerja Satgas Pangan

SENIN, 24 JULI 2017 | 18:41 WIB | LAPORAN:

Asosiasi Pedagang dan Pelaku Usaha Pasar Beras Induk Cipinang (PBIC), Jakarta Timur, acungi jempol kinerja Satuan Tugas (Satgas) Pangan yang berhasil membongkar dugaan praktik curang oleh PT Indo Beras Unggul (IBU) melalui penggerebekan di kawasan Bekasi, Jawa Barat, baru-baru ini.
 
"Terima kasih dan salut untuk Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, yang dengan sangat berani melakukan penggrebekan gudang beras PT IBU," jelas salah seorang pedagang beras, Billy Haryanto, saat ditemui di PBIC, Senin (24/7).

"Gila ini menteri. Gila dan hebat," sambungnya.


Dukungan diberikan, karena ulah PT IBU, anak perusahaan PT Tiga Pilar Sejahtera (TPS) Food, merusak harga dengan memborong gabah melalui tengkulak di lapangan. Sebab, membeli gabah Rp4.900 per kilogram atau di atas harga pembelian pemerintah (HPP) Rp 3.700/kg.

"Harga pembelian dari PT IBU tersebut biasanya tempo pembayaran satu bulan ke petaninya," ungkap Billy yang juga pemilik penggilingan skala kecil di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.

Belly menegaskan, ulah PT IBU yang diduga mengoplos beras medium menjadi premium, juga mengganggu pasokan penggilingan beras skala kecil dan menengah. Namun, setelah penggerebekan gudang beras PT IBU, kini harga gabah berangsur normal, khususnya di tempat-tempat yang menjadi lokasi bahan baku beras kemasan merek Cap Ayam Jago dan Maknyuss.

"Misalnya, di Sragen harga gabah mulai turun menjadi Rp4.350 per kilogram dan Rp4.700 untuk di Madiun, Jawa Timur,” tegasnya.

Pasokan Stabil

Sementara itu, kata Ketua Asosiasi Pedagang Beras PBIC, Nelis Soe Kedi, kasus penggerebekan tersebut tidak mengganggu pasokan beras ke pasar induk yang tiap harinya mencapai 2.500 hingga 3.000 ton. Kapasitas gudang pasar juga masih stabil di angka 40.000 ton. Kalaupun ada yang berkurang, hanya pasokan kualitas premium, karena harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah belum mengaturnya.

Adapun harga beras yang dijual pedagang tiap harinya sekitar Rp8.000-Rp9.000/kg untuk kualitas medium, premium Rp10.000-Rp12.500/kg, dan premium khusus kisaran Rp13.000-Rp15.000/Kg. Untuk itu, Asosiasi Pedagang dan Pelaku Usaha PBIC meminta pemerintah menetapkan HET beras berdasarkan klasifikasi dan kualitasnya demi keleluasaan pedagang.

"Mohon ditinjau HET-nya, terutama untuk beras premium dan khusus," tandasnya. [sam]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya