PT Kimia Farma (Persero) akhirnya mampu mengembangkan sayap bisnisnya di Arab Saudi dengan menggandeng anak perusaÂhaan dari Marei Binmahfouz Grup, Al Dwaa Medical Company.
Presiden Direktur Kimia FarÂma, Honesti Basyir mengataÂkan, pihaknya telah melakukan penandatanganan kerja sama Penyertaan Modal yang disaksiÂkan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Kesehatan RI, UnÂtung Suseno Sutarjo dan Konsul Jenderal RI Jeddah, Mohamad Hery Saripudin.
Menurutnya, hal ini merupaÂkan keberhasilan Kimia Farma pertama dalam mengembangkan sayap bisnisnya di luar negeri.
"Kami gembira setelah beÂberapa tahun proses negosiasi, akhirnya hari ini kita mencapai titik temu. Perjanjian ini akan menjadi langkah awal bagi Kimia Farma untuk mengemÂbangkan usaha termasuk melalui rencana pembangunan klinik dan layanan ksesehatan lainnya ujarnya," melalui keterangan pers rilisnya, kemarin.
Menurutnya, Kimia Farma akan menjadi pemegang saham mayoritas atau sebesar 60 persen kepemilikian saham dalam peruÂsahaan joint venture tersebut.
Dengan kepemilikan saham mayoritas tersebut, Kimia Farma diharapkan dapat melakukan pertukaran model dan bisnis proses dengan mitra strategis.
Sementara itu, Konsul EkonoÂmi KJRI Jeddah, Agus MuktaÂmar mengatakan, Konjen Jeddah menyambut gembira realisasi kerja sama antara kedua belah pihak dan berharap adanya sinergi yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di IndoÂnesia dan Arab Saudi.
"Sebagai Perwakilan Pemerintah Indonesia di Jeddah, saya menyambut baik penandaÂtanganan perjanjian ini sebagai salah satu langkah awal ekspansi perusahaan Indonesia ke luar negeri," katanya.
Ke depannya, Indonesia mengÂharapkan agar fokus kemitraan bisa dikembangkan ke sektor yang lebih luas.
"Kami siap membantu memÂfasilitasi dan mempertemukan dengan berbagai calon mitra di Saudi," katanya.
Selama ini, pemerintah IndoÂnesia telah menyiapkan Kantor Kesehatan Haji Indonesia di Mekkah dan Madinah untuk memberikan layanan kesehatan kepada para jamaah haji.
Karenanya, realisasi kerja sama tersebut juga sangat tepat mengingat pada 28 Juli 2017, kloter pertama jamaah haji IndoÂnesia akan tiba di Madinah.
Sehingga, kehadiran Kimia Farma di sekitar 30 outlet apoÂtek di Jeddah, Mekkah, dan Madinah tentunya akan memuÂdahkan jamaah haji yang sampai pertengahan tahun 2017, telah mencapai angka 850.000 dan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang berdomisili di Saudi bisa memperoleh penunjang layanan kesehatan terintegratif.
"Apotek tersebut, memberi alternatif bagi warga negara InÂdonesia selain apotek-apotek lainÂnya yang dikelola oleh pengusaha Arab Saudi," tandasnya. ***