Berita

Hukum

Setya Novanto Senyum Dan Tak Banyak Bicara Usai Diperiksa KPK

JUMAT, 14 JULI 2017 | 16:55 WIB | LAPORAN:

Ketua DPR RI, Setya Novanto, enggan banyak bicara usai diperiksa penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Jumat (14/7).

Ketua Umum Partai Golkar itu masih berstatus saksi dalam penyidikan korupsi E-KTP dengan tersangka Andi Agustinus alias Andi Narogong.

Novanto diperiksa selama kurang lebih lima jam. Tadi pagi, ia datang didampingi Sekjen Partai Golkar, Idrus Marham.


Sekitar pukul 15.15 WIB, Novanto keluar dari lobi Gedung KPK sembari melemparkan senyum kepada para wartawan. Saat ditanya mengenai materi pemeriksaan, Novanto menjawab tak banyak berbeda dari pemeriksaannya sebagai saksi bagi dua terdakwa, Irman dan Sugiharto.

"Sama saja dengan sebelumnya," jawab Novanto kepada wartawan.

Dia mengaku tidak ditanya penyidik mengenai dugaan pertemuannya dengan Andi Narogong untuk membahas proyek E-KTP.

"Tidak," jawab Novanto.

Dikawal polisi, Novanto segera masuk ke mobil pribadinya yang telah menunggu di lobi gedung.

Kepergian mobil Novanto diiringi sorakan sejumlah mahasiswa Universitas Indonesia yang berdemonstrasi di depan Gedung KPK. Mereka berteriak, 'tangkap, tangkap, tangkap, sekarang'.

Pemeriksaan Novanto hari ini adalah yang ketiga kali untuk kasus E-KTP. Sebelumnya, Novanto pernah diperiksa sebagai saksi pada 13 Desember 2016 dan 10 Januari 2017 untuk Irman dan Sugiharto.

Saat proyek E-KTP dibahas di DPR RI, Novanto menjabat Ketua Fraksi Partai Golkar. Namanya sering disebut-sebut dalam persidangan terdakwa Irman dan Sugiharto.

Dalam surat dakwaan jaksa, Novanto dikatakan bersama-sama mantan Ketua Fraksi Demokrat, Anas Urbaningrum, sebagai pihak yang mengatur proses persetujuan anggaran proyek E-KTP di DPR. Atas lobi-lobi yang dilakukan keduanya, jaksa menengarai Novanto dan Andi Narogong mendapat jatah 11 persen (Rp 574,2 miliar). [ald]

Populer

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya