Berita

Satyo Purwanto/Net

Hukum

Prodem: Penyerangan Hermansyah Termasuk Terorisme, Densus 88 Harus Bertindak

SENIN, 10 JULI 2017 | 15:23 WIB | LAPORAN:

Pro Demokrasi (Prodem) turut mengutuk keras penyerangan secara biadab terhadap pakar teknologi informasi, Hermansyah.

"Kami bersimpati dan berdiri bersama-sama untuk menghadapi semua pihak yang akan membungkam kebenaran," tegas Sekjen Prodem, Satyo Purwanto dalam keterangan tertulisnya, Senin (10/7).

Satyo mengingatkan, Hermansyah adalah salah satu pakar telematika yang dengan gamblang bersaksi bahwa chat dugaan mesum Rizieq Shihab dengan Firza Husein penuh rekayasa.


Hermansyah kemudian mensimulasikan bagaimana seseorang dapat meretas secara mudah dengan teknologi yang ia sebut sebagai SS7 Signaling. Teknologi ini dapat mengambil alih verification code pengguna aplikasi Whatsapp (WA). Hermansyah meyakini, akun WA milik Rizieq Shihab diambil alih oleh seseorang dengan teknologi SS7 Signaling dan dibuat seolah terjadi chat mesum dengan orang lain yang belakangan diakui sebagai akun WA Firza Husein.

Keberadaan Hermansyah yang pernah diminta menjadi saksi ahli dalam kasus dugaan chat mesum Rizieq Shihab entah berhubungan atau tidak dengan kejadian penyerangan bersangkutan di jalan tol pada dinihari kemarin (Minggu, 10/7). Namun yang jelas aksi brutal sekelompok orang tak dikenal itu hampir membuat pakar IT jebolan Institut Teknologi Bandung itu terbunuh.

"Motif apa sesungguhnya yang membuat kegilaan para penyerang itu hingga sampai berbuat nekat di luar akal sehat, melukai dan membacok dosen ITB," tanyanya.

Jika benar pemicunya hanya serempetan mobil, jelas dinilainya ini aksi jalanan yang mengerikan dan termasuk kategori terorisme. Pasalnya para penyerang itu sepertinya sudah menyiapkan senjata tajam atau air keras seperti yang menimpa Novel Baswedan sehingga menebarkan ketakutan kepada setiap orang.

"Begitu mudahnya kekerasan terjadi hanya karena persoalan-persoalan sepele. Bangsa ini benar-benar berada pada kondisi degradasi moral yang luar biasa hebat. Padahal di tengah ekspektasi masyarakat terhadap banyak jaminan keamanan dari penguasa," tegas aktivis 98 yang akrab disapa Komeng itu.

Aksi terorisme bisa terjadi di mana saja, bahkan di tempat ibadah sekalipun. Ia menyebut kasus geng motor, perampasan dengan kekerasan, premanisme jalanan, yang sepertinya menganggap nyawa manusia sangat tidak berharga. Hal ini akan menjadi sejarah kelam bangsa Indonesia ketika serentetan kasus teror yang menebarkan ketakutan kepada masyarakat tak kunjung berkurang, malah bertambah.

Menurut dia, sudah saatnya Polri melibatkan Densus 88 yang dikenal jago memburu teroris, bertindak menangkap para pelaku penyerangan terhadap Hermansyah dan juga Novel Baswedan serta mengungkap motif mereka tanpa tebang pilih.

"Jangan sampai kengerian masyarakat terus bertambah dengan maraknya aksi-aksi teror yang datang silih berganti hampir setiap waktu.Bagi POLRI berbuatlah yang terbaik untuk negeri ini, karena aksi teror jelas buruk harus terus dilawan," tutup Satyo.[wid]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya