Berita

Irman/Net

Hukum

Sakit Diare, Irman Belum Bisa Dipastikan Hadiri Sidang Pledoi

SENIN, 10 JULI 2017 | 13:47 WIB | LAPORAN:

. Dua terdakwa kasus korupsi proyek pengadaan e-KTP, Irman dan Sugiharto bakal membacakan nota pembelaan (pledoi) di Pengadilan Tipikor Jakarta, Jalan Bungur Besar Raya, Jakarta Pusat, Senin (10/7).

Irman yang dalam perkara ini duduk sebagai terdakwa satu dituntut pidana penjara tujuh tahun dan pidana denda Rp 500 juta subsider enam bulan kurungan. Sementara Sugiharto yang menjadi terdakwa dua dituntut pidana penjara lima tahun dan denda RP 400 juta subsider enam bulan kurungan.

Meski demikian, Irman yang sebelumnya menjabat Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri, dikabarkan jatuh sakit. Hingga saat ini, belum bisa dipastikan apakah Irman dapat menjalani persidangan.


Pengacara Irman, Soesilo Ariwibowo menjelaskan Irman sudah empat hari menderita sakit diare dan sempat dirawat di rumah sakit.

"Informasi yang kami terima dari istrinya, Pak Irman sakit diare. Untuk kepastian sidang hari ini, kami tunggu konfirmasi dari Pak Irman dan Jaksa KPK," kata Soesilo saat ditemui di pengadilan Tipikor.

Irman dan Sugiharto terlibat dalam pemberian suap terkait proses penganggaran proyek e-KTP untuk tahun anggaran 2011-2013. Selain itu, keduanya terlibat dalam mengarahkan dan memenangkan perusahaan tertentu untuk menjadi pelaksana proyek pengadaan e-KTP.

Dalam surat tuntutan jaksa, Irman diperkaya sebesar 573.700 dolar AS, Rp 2,9 miliar dan 6.000 dolar Singapura. Sementara, Sugiharto diperkaya sebesar 450.000 dolar AS dan Rp 460 juta. Kedua terdakwa juga diyakini ikut memperkaya orang lain dan korporasi.

Meski demikian, keduanya ditetapkan oleh KPK sebagai justice collaborator atau saksi pelaku yang bekerjasama dengan penegak hukum. Keduanya mau mengakui kesalahan dan bersedia mengungkap peran pelaku lain yang terlibat dalam kasus tersebut. [rus]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya