Berita

Laksamana Sukardi/Net

Hukum

Kasus BLBI, KPK Panggil Mantan Menteri BUMN

SENIN, 10 JULI 2017 | 13:35 WIB | LAPORAN:

. Mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Laksamana Sukardi kembali akan dimintai keterangan oleh penyidik KPK terkait perkara penerbitan Surat Keterangan Lunas (SKL) Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI).

Menurut Jurubicara KPK, Febri Diansyah, Laksaman akan diperiksa sebagai saksi untuk mantan Kepala Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) Syafruddin Arsyad Temenggung.

"Saksi dijadwalkan hari ini untuk diperiksa bagi tersangka SAT dalam perkara penerbitan SKL BLBI," kata Febri di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Senin (10/7).


KPK sebelumnya pernah memeriksa Laksamana sebagai saksi dalam kasus yang sama pada 2014. Menurut Febri, pemeriksaan Laksamana karena dianggap tahu dalam proses penerbitan SKL BLBI kepada sejumlah obligor.

BPPN menerbitkan SKL berdasarkan Inpers 8/2002 saat kepemimpinan Presiden Megawati Soekarnoputri yang mendapat masukan dari mantan Menteri Perekonomian Dorodjatun Kuncoro Jati, Menteri Keuangan Boediono, dan Menteri BUMN Laksamana Sukardi.

Penerbitan SKL tersebut terkait pemenuhan kewajiban penyerahan aset oleh sejumlah obligor BLBI kepada BPPN. Dalam penyelidikannya, KPK menemukan adanya indikasi pelanggaran dalam penerbitan SKL terhadap obligor Sjamsul Nursalim, pemegang sahm Bank Dagang Negara Indonesia (BDNI) pada 2004.

Dalam proses penerbitan SKL terjadi proses litigasi menjadi restrukturisasi terhadap kewajiban penyerahan aset oleh obligor sebesar Rp 4,8 triliun. Lantaran restrukturisasi tersebut kewajiban Sjamsul Nursalim menjdi hanya Rp 1,1 triliun.

Sementara itu kewajiban Rp 3,7 triliun oleh Sjamsul Nursalim tidak pernah dibahas lagi. Sedangkan yang bersangkutan telah menerima SKL dari BPPN.

Selain Laksaman, hari ini KPK juga menjadwalkan pemeriksaan kepada Wakil Ketua Bidang Administrasi BPPN, Sumantri Slamet. [rus]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya