Berita

Politik

Jimly: Negara Masih Butuh Komnas HAM

SELASA, 04 JULI 2017 | 16:27 WIB | LAPORAN:

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) masih diperlukan sebagai penyeimbang pembuat kebijakan.

Demikian dikatakan Ketua Panitia Seleksi (Pansel) Calon Komisioner Komnas HAM, Jimly Asshiddiqie, menanggapi gagasan membubarkan Komnas HAM yang dilontarkan Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah.

"Institusi yang menangani human rights itu penting. Jadi, keadilan harus menjadi penyeimbang demokrasi mayoritas, dan Komnas HAM ini yang menjadi penyeimbang," ujar Jimly saat ditemui di Kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat, Selasa (4/7).


Jimly menilai, pandangan Fahri yang menginginkan "konsolidasi" memang ada betulnya. Komnas Perlindungan Anak, Komnas Perempuan atau Komnas Lingkungan perlu disatukan di bawah satu lembaga. Tetapi, konsolidasi itu tidak harus berujung pada pembubaran Komnas HAM.

Selain itu, dalam sistem demokrasi, lanjut Jimly, lembaga-lembaga independen seperti Komnas HAM berperan besar sebagai penyeimbang pembuat kebijakan.

"Jadi, kata-kata Fahri Hamzah kita ambil positifnya saja. Jangan disimpulkan yang lain. Mentang-mentang mau bubarin KPK, jadi Komnas HAM bubar juga," ujar Jimly.

Sebelumnya, Fahri Hamzah berpendapat, Komnas HAM tidak diperlukan lagi karena negara sudah memiliki Kementerian Hukum dan HAM. Dia mengusulkan evaluasi terhadap lembaga non struktural di Indonesia.

Menurutnya, sejumlah lembaga semi negara tidak diperlukan lagi karena negara telah mengalami konsolidasi demokrasi yang baik. Gagasannya membubarkan Komnas HAM juga dipicu fakta sejumlah calon komisioner Komnas HAM berafiliasi dengan kelompok politik tertentu.

"Sebetulnya lembaga-lembaga ini sudah tidak diperlukan, karena negara telah mengalami konsolidasi demokrasi dann penguatan instiusi secara baik. Mumpung lagi hemat sekarang, bubarin saja. Tidak ada fungsinya di negara kok," ujar Fahri di Gedung DPR, Jakarta, kemarin (Senin, 3/7). [ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya