Berita

Jokowi dan SBY/Net

Politik

Andi Arief: Jokowi Perlu Belajar Keep Buying Strategy

SELASA, 04 JULI 2017 | 12:31 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Menteri Keuangan Sri Mulyani sudah mengakui terjadi penurunan daya beli di tengah masyarakat. Adapun Presiden Joko Widodo masih menghindar membicarakan masalah ini karena sejak berkuasa punya keyakinan bahwa proyek infrastruktur besar-besaran dan utang luar negeri bisa menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi.

Demikian dikatakan politisi Partai Demokrat, Andi Arief, dalam perbincangan dengan redaksi.

“Jokowi sebagai presiden menghindar bicara soal ini karena sejak awal dia  punya keyakinan atau teori bahwa pembangunan infrastruktur besar-besaran dengan ditopang pencabutan subsidi dan meningkatkan utang luar negeri dengan sendirinya membawa pengaruh pada kesejahteraan, mengurangi kemiskinan. Dengan kata lain, tidak akan ada masalah daya beli masyarakat,” urai mantan Staf Khusus Presiden SBY itu.


Andi Arief membandingkan pandangan Jokowi ini dengan pandangan yang dimiliki SBY saat berkuasa selama sepuluh tahun dari 2004 hingga 2014.

“Mesti ada strategi khusus untuk memastikan bahwa dalam keadaan ekonomi bermasalah sekalipun rakyat harus diurus secara terencana agar kemiskinan tidak bertambah dan yang terpenting daya beli terjaga,” sambung Andi Arief.

Partai Demokrat dan SBY, sambungnya, telah membuktikan mampu melewati krisis ekonomi 2008 dengan keep buying strategy atau strategi tetap membeli yang memastikan daya beli masyarakat tidak turun.

Strategi ini salah satu diantaranya berupa skema pemberian uang tunai (cash transfer) kepada masyarakat yang memerlukan. Selain untuk menjaga daya beli masyarakat, ini juga untuk mempertahankan operasional industri dan mencegah pemutusan hubungan kerja (PHK).

“Meski perekonomian sedang lesu, pemerintahan (SBY) bisa memastikan rakyat mampu membeli barang dan jasa. Dengan demikian, tidak terjadi kebangkrutan di sektor riil. Jika kebangkrutan dan PHK dapat dihindari, penerimaan pajak pun terjaga,” demikian Andi Arief. [dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya