Berita

Ganjar Pranowo/RMOL

Hukum

Penyidik KPK Periksa Ganjar, Olly, Numan, Dan Abdul Hakim

SELASA, 04 JULI 2017 | 10:28 WIB | LAPORAN:

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo kembali dipanggil penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hari ini (Selasa, 4/7).

Ganjar akan menjalani pemeriksaan sebagai saksi kasus korupsi proyek pengadaan kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

Ganjar diperiksa karena kapasitasnya sebagai mantan anggota Komisi II DPR yang menjadi mitra kerja Kemendagri.  


"Masih diminta sebagai saksi untuk Andi Narogong," kata Ganjar kepada wartawan saat tiba di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta.

Ganjar yang terlihat mengenakan kemeja batik warna hijau tiba sekitar pukul 09.47 WIB di markas antirasuah. Politisi PDI Perjuangan itu mengaku tidak kenal dengan Andi Narogong.

"Enggak (kenal Andi). Sudah tak jelasin kok. Tapi ya pernah menjadi pimpinan Komisi II jadi ngasih penjelasan," ujar Ganjar.

Selain Ganjar, penyidik KPK juga memeriksa Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey untuk kasus dan tersangka yang sama. Olly tiba di gedung KPK beberapa menit setelah kedatangan Ganjar.

"Jadi saksi Narogong," kata Olly saat ditanya wartawan terkait pemeriksaan hari ini.

Namun ia mengaku tidak mengetahui isi materi yang akan ditanya penyelidik. Saat proyek e-KTP berlangsung, Olly menjadi ketua Badan Anggaran DPR. Selain keduanya ada tiga mantan anggota DPR yang hari ini turut dipanggil KPK. Ketiganya yakni, Jazuli Juwaini dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, Numan Abdul Hakim dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Abdul Malik Haramain dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Menurut Jurubicara KPK, Febri Diansyah, dalam sepekan penyidik akan intens memanggil para mantan anggota DPR yang pernah terlibat pembahasan proyek e-KTP.

"Jadi minggu ini kita akan mulai secara intens masuk pada pembahasan anggaran misalnya, atau indikasi-indikasi pertemuan terkait dengan pembahasan proyek e-KTP dan indikasi aliran dana kepada sejumlah pihak," tutur Febri kepada wartawan, kemarin (Senin, 3/7).[wid]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya