Berita

Foto/Net

Nusantara

Ribuan Satwa Di Kebun Binatang Indonesia Hidup Dalam Kondisi Memilukan

JUMAT, 30 JUNI 2017 | 07:56 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Bertepatan dengan kunjungan Presiden RI Joko Widodo ke Kebun Binatang Ragunan, Jakarta Selatan, Kamis (29/6), situs berita internasional The Dodo merilis sebuah berita  disertai video dengan menyebut banyak kebun binatang di Indonesia sedang berada dalam kondisi krisis.

Dalam video yang sudah ditonton oleh lebih dari 1 juta orang tersebut ditayangkan penderitaan satwa di berbagai kebun binatang di Indonesia, seperti Kebun Binatang Bandung dan Surabaya. Lihat videonya di sini.

Dalam video yang ditayangkan situs The Dodo tersebut disebutkan rekaman video berasal dari organisasi pembela hak hak satwa di tanah air Scorpion Wildlife Trade Monitoring Group.


Direktur Investigasi Satwa Liar Scorpion, Marison Guciano mengatakan ribuan satwa di Kebun Binatang di Indonesia hidup dalam kondisi yang memilukan, terkurung di dalam kandang kecil tanpa bisa berprilaku secara alami.

"Banyak dari mereka bahkan mengalami kekerasan dan eksploitasi. Sebagian lagi ditempatkan tanpa akses kepada makanan dan air minum," ungkapnya, Jumat (30/6).

Menurut Marison, satwa di kebun binatang membutuhkan lebih dari sekadar makanan. Mereka harus diberikan peluang untuk berperilaku alami, terbebas dari rasa stres dan tertekan, bebas dari rasa sakit, luka, dan penyakit, bebas dari rasa tidak nyaman, serta bebas dari rasa lapar dan haus.

Meski seringkali disorot atas persoalan rendahnya kesejahteraan satwa, hingga saat ini, pemerintah belum memiliki standar kesejahteraan satwa di Kebun Binatang. Data pemerintah pada 2015 sendiri menyebutkan, hanya ada empat dari 58 kebun binatang di Indonesia yang dalam kondisi layak, selebihnya kurang layak dan buruk.

Marison berharap, persoalan rendahnya kesejahteraan satwa di kebun binatang menjadi atensi Presiden Jokowi.

"Sorotan terkait rendahnya kesejahteraan satwa telah membuat citra Indonesia buruk dimata dunia," pungkasnya. [rus]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya