Berita

Baznas/net

Nusantara

Berkat Dana Zakat, SMP Cendekia Baznas Angkatan Pertama Dibuka

KAMIS, 22 JUNI 2017 | 20:18 WIB | LAPORAN:

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Cendikia Baznas, “Sekolah Unggulan Bebas Bea” menerima siswa angkatan pertama dari kalangan yatim dan dhuafa yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia.

Sebanyak 60 siswa dan siswi baru angkatan 2017/2018 telah lolos seleksi dan akan memulai pendidikan pada 8 Juli 2017 mendatang.

Direktur Pendistribusian, Pendayagunaan, Renbang dan Diklat Nasional BAZNAS mengatakan, Mohd Nasir Tajang program SMP Cendekia Baznas bertujuan untuk mendidik siswa agar memiliki akhlakul karimah, meningkatkan angka partisipasi wajib belajar dan meningkatkan derajat pendidikan mustahik.


Dari seleksi yang dilakukan oleh tim, terpilih 60 siswa dan siswi dari 16 kota di Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatera Selatan, Riau hingga Nusa Tenggara Timur. Mereka akan dididik secara intensif oleh guru-guru pilihan dan tinggal di asrama secara gratis.

“Baznas mengembangkan sekolah unggulan dari dana zakat yang ditunaikan oleh para muzaki. Ini menjadi bagian dari Program Pendidikan Baznas yang bercita-cita mengangkat derajat mustahik untuk menjadi muzaki dengan memberikan kesempatan bagi mereka menimba ilmu di tempat yang berkualitas,” katanya kepada wartawan, Kamis (22/6).

SMP Cendekia Baznas yang pertama kali didirikan di Kabupaten Bogor, Jawa Barat itu kata Tajang untuk kemudian dikembangkan di berbagai daerah di Indonesia bersama Baznas tingkat Provinsi.

Kepala SMP Cendekia Baznas, Sri Nurhidayah mengatakan setiap provinsi Indonesia sangat memungkinkan memiliki sekolah unggulan yang berbasiskan dana zakat. Sekolah-sekolah ini akan menjadi katup pengaman adik-adik mustahik sekaligus pusat pendidikan bagi masyarakat.

“Sekolah berbasis dana zakat yang akan memiliki kebermanfaatan, bukan saja bagi para siswa tetapi juga guru dan masyarakat sekitarnya. Kebermanfaatan pertama adalah bagi para siswa, yakni mengoptimalisasi potensi dan karakter siswa,” katanya.

Selama ini, potensi-potensi akademik ataupun potensi non akademik anak-anak dhuafa sering tidak dikenali. Penyebab utamanya adalah anak-anak dhuafa biasanya bersekolah di sekolah marginal, sekolah yang hidup dalam keadaan pas-pasan, kualitas guru yang memprihatinkan, jumlah  siswa yang terlalu banyak, dan sarana prasarana yang sangat terbatas.

"Saat sekolah berhasil kenali potensi siswanya, maka optimalisasi potensi sangat mungkin dilakukan. Dan dengan pembinaan melalui pembiasaan serta teladan terbaik, karakter anak-anak akan terbentuk,” katanya.

Membangun karakter dan mengoptimalkan potensi merupakan prinsip utama pembinaan siswa. Dengan prinsip ini, SMP Cendekia Baznas memiliki kekhasan berupa proses seleksi yang menggunakan psikotes untuk mengenali potensi yang dimiliki siswa, bukan sekedar ukuran intelegensi semata.

“Dalam kegiatan belajar mengajar, seluruh orang dewasa, guru, karyawan administrasi, maupun seluruh tim operasional adalah pendidik. Bukan hanya siswa, semua sivitas akademika memiliki rencana pengembangan diri,” katanya.

Usai siswa lulus sekolah, Baznas akan memastikan bahwa siswa tetap berlanjut dan terpantau menjadi tanggung jawab pengelola sekolah. Pasca lulus, siswa akan menjadi penguat gerakan zakat, saling terhubung dan senantiasa bergerak bersama.[san]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya