Berita

Net

Nusantara

Full Day School Berpotensi Tingkatkan Kekerasan Di Sekolah

MINGGU, 18 JUNI 2017 | 14:13 WIB | LAPORAN:

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23/2017 tentang Hari Sekolah yang mengatur delapan jam setiap hari atau full day school berpotensi meningkatkan aksi bullying atau kekerasan yang terjadi di sekolah.

"Dari sisi ranking, berdasar sembilan klaster dalam mekanisme pendataan KPAI, kekerasan anak di sekolah itu menduduki posisi ketiga. Setelah kasus anak berhadapan dengan hukum dan kasus pengasuhan baru di bidang pendidikan," kata Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Asrorun Niam Sholeh di Jakarta, Minggu (18/6).

Untuk itu, KPAI  mengusulkan adanya Undang-Undang Perlindungan Anak, serta peningkatan hukuman bagi pelaku tindak kekerasan pada 2014 lalu. Menurut Asrorun, hal tersebut cukup efektif menurunkan angka tindak kekerasan. Namun, di satu sisi malah semakin meningkatkan tindakan penindasan.


"Artinya, problem utama di satuan pendidikan yang terkait dengan pembangunan karakter adalah kepedulian guru dan rendahnya lingkungan satuan pendidik yang ramah untuk anak," jelasnya.

Dia menambahkan, sistem pendidikan anak di sekolah seharusnya memposisikan anak sebagai subjek. Di mana semua hal harus bermuara untuk kepentingan anak. Karena itu, KPAI meminta agar kebijakan full day school dikaji ulang. Bahkan, tidak menutup kemungkinan akan mengajukan uji materil tentang aturan tersebut.

"Seluruh instrumen itu harusnya tersedia untuk kepentingan kompabilitas dan peningkatan harkat dan martabat anak sesuai dengan potensinya," tegas Asrorun. [wah]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya