. Rombongan pengurus DPP dan DPW Partai Nasdem Jawa Timur melanjutkan kunjungan Safari Ramadan di Pondok Pesantren al-Hikam Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (17/6).
Sekjen DPP Partai Nasdem Effendy Choirie dan Bupati Malang Rendra Kresna yang juga Ketua DPW Partai Nasdem Jawa Timur bersama rombongan diterima oleh istri almarhum KH. Hasyim Muzadi, Muthamimah.
Dalam pertemuan singkat, mereka lebih banyak mengenang sosok Kiai Hasyim. Kebetulan 23 Juni nanti adalah seratus hari wafatnya mantan ketua umum Nahdlatul Ulama itu.
Wejangan almarhum yang selalu didengungkan di akhir hayat adalah menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Pesan itu sering disampaikan almarhum setelah melihat adanya pergerakan kelompok keras yang tidak setuju ideologi Pancasila. Padahal Pancasila selama ini yang mampu menjaga NKRI tetap kokoh berdiri.
Muthamimah merasa terharu dengan kunjungan pengurus Partai Nasdem ini. Sebab meskipun Kiai Hasyim sudah wafat, namun silaturahmi tetap terjaga dilakukan.
"Atas nama keluarga maupun pondok saya mengucapkan terima kasih, meski Abah sudah tidak ada, Nasdem tetap silaturahmi," kata Muthamimah.
Ia berharap, dengan silaturahmi pengurus Partai Nasdem ini, perjuangan almarhum menjaga NKRI tidak pernah berhenti. Sosok Kiai Hasyim dikenal sebagai ulama yang sering membawa napas nasionalis dan pluralis. Sama seperti pendahulunya, Gus Dur, Kiai Hasyim selalu membawa napas anti radikalisme dan mengedepankan kerukunan antarumat beragama melalui pluralisme. Sosok Kiai Hasyim yang nasionalis ini sangat sepaham dengan perjuangan Nasdem yang dikenal sebagai partai nasionalis.
"Salam untuk Bapak Surya Paloh, mudah-mudahan perjalanan Partai Nasdem berhasil untuk kemaslahatan bangsa," kata Muthamimah.
Effendy Choirie selaku utusan Surya Paloh juga mengucapkan terima kasih atas doa yang diberikan istri Kiai Hasyim. Menurut Gus Choi sapaan akrabnya, perjuangan Kiai Hasyim untuk NU dan Indonesia, terutama dalam menjaga NKRI dari ancaman radikalisme sudah menjadi inspirasi.
Sosok almarhum yang humoris, namun dalam setiap joke-nya tersimpan pemikiran yang mendalam. "Bahkan beliau pernah memberikan penjelasan soal restorasi dan pemaparannya justru lebih paham daripada orang Nasdem sendiri," kata lanjut Gus Choi.
Sementara Rendra Kresna menilai sosok Kiai Hasyim sebagai tokoh nasional tidak hanya NU tapi semua kalangan. Pesan almarhum untuk menjaga NKRI akan selalu menjadi semangat Partai Nasdem yang memiliki tekad perjuangan sama.
"Kita tahu beliau beri pencerahan, nasihat, banyak terima hal positif terutama nasihat menjaga NKRI," kata Kresna.
Meskipun ditinggalkan Kiai Hasyim, pembangunan di pesantren ini terlihat terus berjalan. Manajemen ponpes ini dipegang anak-anak dan menantu. Ponpes Al-Hikam yang di Malang secara sistem dan ekonomi sudah berjalan. Ponpes al-Hikam di Depok yang baru berjalan enam tahun, hingga saat ini masih menggratiskan para santrinya.
[rus]‎