Berita

alumni 212 di Komnas HAM/net

Politik

Permintaan Rekonsiliasi Alumni 212 Sengaja Ditahan Wiranto Agar Tidak Sampai Ke Presiden

JUMAT, 16 JUNI 2017 | 17:30 WIB | LAPORAN:

Ketua Presidium Alumni Aksi 212, Ansufri Idrus Sambo menduga, ada upaya dari pembantu presiden untuk tidak membawa permintaan rekonsiliasi damai terhadap kasus yang menyeret ulama dan aktivis.

Padahal, menurut Sambo, permintaan, rekonsiliasi damai sudah seringkali disampaikan pihaknya melalui Komnas Ham. Terlebih, Komnas HAM telah memberikan permintaan tersebut kepada Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Kemananan (Kemenkopolhukam) Wiranto.

Hal ini jugalah yang mendorong pihaknya kembali mendatangi kantor Komnas HAM untuk meminta lembaga tersebut langsung menemui Presiden Joko Widodo. Sebab, hingga saat ini permintaan rekonsiliasi dan menghentikan sejumlah kasus yang menyeret ulama dan aktivis belum mendapat respons.


"Kami minta hari ini Komnas HAM langsung menghadap kepada presiden supaya ketemu. Kita ingin tahu pendapat presiden terhadap hal ini sebenarnya apa sih, terhadap kriminalisasi ini, apa pendapat presiden," ujar Sambo saat ditemui di Kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat, Jumat (16/6).

Lebih jauh, Sambo menduga Wiranto sengaja menahan permintaan rekonsiliasi dari pihaknya melalui Komnas HAM kepada presiden lantaran telah membuat ulama dan aktivis dikriminalisasi. Dugaan ini akan mendapat jawaban jika Komnas HAM bertemu langsung dengan Presiden.

Menurutnya jika upaya kriminalisasi terhadap ulama dan aktivis merupakan permainan para pembantu presiden, maka harus ada tindakan tegas kepada Kapolri, Kepala BIN dan Menkopolhukam.

"Kalau memang ini cuma sampai bawahan presiden yang salah, berarti kita tuntut bawahannya. Tapi kalau ini merupakan kebijakan presiden yg seoerti itu, bahwa kriminalisasi itu memang atas pengetahuan dan persetujuan presiden. ini berarti rezim ini sudah zalim kepada umat. Jika memang sudah berhadap-hadapan dengan umat, kita akan mengambil tindakan hukum dan politik yang konstitusional dan damai," demikian Sambo. [san]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya