Berita

Net

Politik

Cabut Subsidi Listrik, Pemerintah Jangan Bohongi Rakyat

JUMAT, 16 JUNI 2017 | 16:09 WIB | LAPORAN:

Kebijakan pencabutan subsidi listrik bagi pelanggan kategori 900 VA mendapat tanggapan khusus Komisi VII DPR RI.

Anggota Komisi VII Ihwan Datu Adam menilai bahwa pemerintah sah saja menarik subsidi dengan alasan banyak pengguna yang tidak termasuk kategori layak subsidi. Tetapi dengan perhitungan harus hati-hati dan benar agar tidak salah sasaran dan menimbulkan dampak kesulitan bagi masyarakat.

"Mau nambah keuangan negara silahkan. Mau merapikan siapa layak dapat subsidi, siapa yang tidak perlu boleh saja. Tapi sudah dihitung tidak, benar tidak data TNP2K (Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan) terkait siapa saja pengguna 900 watt. Harus hati-hati," jelasnya di Jakarta, Jumat (16/6).


Datu mengingatkan pemerintah untuk tidak bersembunyi di balik istilah yang seolah merakyat tapi ternyata mencekik. Hal itu ditujukkan jika pemerintah benar-benar mau menaikkan tarif dasar listrik.

"Jangan pakai bahasa tarik subsidi bagi pengguna yang mampu tapi sebenarnya diam-diam mau naikkan TDL. Jangan sampai begitu maksudnya," katanya.

Datu menjelaskan bahwa TDL ini harus berada di posisi asalnya yang terjangkau rakyat banyak karena secara umum perekonomian belum membaik. Tim TNP2K dan PLN harus memperoleh data secara valid dan menyampaikan secara terbuka kepada masyarakat pelanggan listrik 450 Va dan 900 VA yang masuk dalam kelompok rentan ini.

Lebih lanjut, kebijakan pencabutan subsidi listrik yang selama ini dinikmati oleh 18,94 juta pelanggan listrik 900 VA tidak dikonsultasikan dengan Komisi VII.

"Itu kan dicabut bertahap, tiga kali, tapi tetap saja dicabut. Kami tidak diajak bicara, mau diam-diam gitu. Jangan bohongi rakyat lah," ujarnya.

"Silakan tarik subsidi untuk pengguna yang tidak layak dapat subsidi. Tapi perbaiki layakan di seluruh daerah. Kedua, bagaimana dengan kondisi di daerah terpencil atau pulau terluar, apakah sudah sesuai dengan konsep pembangunan listrik berbasis pedesaan," tegas Datu. [wah]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya