Berita

Foto: Net

Politik

Artis Nyambi Politisi

JUMAT, 16 JUNI 2017 | 10:28 WIB

MARK Wahlberg bilang, "Celebrities should not talk about politic."

Alasannya, artis-artis hidup dalam dunia fantasi (bubble). Ngga punya 'real understanding' soal masalah sosial. Alias asal-bunyi, gede omong, ngayal dan ngaco.

Tidak semua artis begitu. Tapi mayoritas ya kayak gitu. Nggak di Amerika, ngga di sini, rata-rata artis punya gap antara realita dan dunia hayal mereka. Jarang ada artis kompeten bicara soal politik. Di antara yang sedikit, ada Ahmad Dhani, Ratna Sarumpaet dan Rachel Maryam yang punya kemampuan ngomong masalah politik. Selebihnya, meragukan.


Saat ngomong soal politik, seorang artis beresiko mengaburkan masalah. Itu sangat serius. "Artis berpolitik" berpotensi mendegradasi demokrasi.
 
Tidak ada satu pun dari founding fathers Indonesia berasal dari dunia artis. Sukarno, Syahrir, Tan Malaka, Agus Salim, Hasyim Ashari, sampe Ali Sadikin dan Petisi 50, tidak ada satu pun yang berprofesi "politisi-sambilan" atau politisi nyambi jadi artis. Semuanya politisi murni.

Artis hidup dalam dunia yang disebut "Hollywood bubble". Gaya hidup mereka berbeda dari masyarakat kebanyakan. Rasanya, sulit dipercaya mereka sanggup membela kepentingan orang banyak. Apalagi mencari solusi atas kemacetan politik yang rumit.

Blunder paling anyar dilakukan sekelompok artis hari ini (15/6). Mereka menamakan diri "Indonesia Waras". Seakan, orang lain di luar network mereka ngga lebih dari orang gila.

Mereka adalah Sys Ns, Addie MS, Ade Royani, Butet, Roy Marten, Jajang C Noer dan lain sebagainya. Mereka merilis aksi di Gedung KPK.

Koordinator "artis-nyambi-berpolitik" Sys Ns digugat karena dinilai menghina lembaga tinggi negara (DPR-RI). Pasalnya, dia nyuplik-nyadur naskah drama “Le Bal Des Voleurs” karya Jean-Annoulih dan bilang, "di gedung parlemen ada pesta pencuri!!!”

Lebih jauh, Sys Ns berkata, "Angket hanyalah kedok dan alat bagi kalian untuk membungkam bahkan membunuh KPK agar kalian dan seluruh kroni selamat dan berpesta pora setelah menjarah uang rakyat selama bertahun-tahun."

Ini tuduhan serampangan. Sys Ns bisa masuk penjara atas omongan ini. Padahal, seperti kata Benny K Harman (Wakil Ketua Komisi III), Angket KPK justeru digulirkan demi memperkuat KPK agar transparan, akuntabel, adil dan nondiskriminasi.

Angket KPK memang bermula dari Kasus e-KTP. Ada banyak nama yang disinyalir terlibat. Misalnya Setnov, Ganjar, Miryam Haryani (Gadis Ahok), Nurul Arifin, Anas Urbaningrum dan sebagainya.

Ada kesamaan di antara mayoritas nama itu dengan gerombolan Sys NS. Mereka sama-sama pendukung Ahok. Entah apa motif di balik aksi "Indonesia Waras" ini.

Politik hendaknya tidak dijadikan ajang narsis, panggung lawak atau semacam acara "reality show" televisi. Politik adalah intelektual discourse, rumit, full of compromise dan ngga pernah bertujuan cari sensasi.

Sys Ns dan teman-temannya sebaiknya kembali ke barak. Politik is not infotainment. It is not your world. So, cut the crap and stop your bullshit.[***]


Penulis Merupakan Aktivis Komunitas Tionghoa Anti Korupsi 

 

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya