Berita

Andre Rosiade/Net

Politik

Andre Gerindra: Diamnya Jokowi Bisa Diartikan Setuju KPK Dilemahkan

KAMIS, 15 JUNI 2017 | 15:42 WIB | LAPORAN:

Presiden Jokowi sebaiknya mengambil posisi dan bersikap tegas terhadap pro kontra pembentukan Pansus Angket Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP Partai Gerindra Andre Rosiade menekankan, sejak kepemimpinan Presiden Jokowi, lembaga anti rasuah yang kini dipimpin Agus Rahardjo terus mendapatkan serangan dari berbagai pihak.

Diawali dari gonjang-ganjing Budi Gunawan sebagai calon Kapolri waktu itu.


"Sekarang gonjang-ganjing hak angket KPK dimotori partai pendukung pemerintah, pendukung Presiden, kan beda dengan komitmen Presiden sendiri," tegas Andre saat dihubungi, Kamis (15/6).

Komitmen presiden dimaksudnya meningkatkan dan menambah penyidik KPK seperti dijanjikan saat kampanye Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014. Jokowi juga pernah berjanji akan menambah anggaran KPK.

Namun janji tinggal janji, karena hingga kini belum jua terealisasi. Yang ada, partai pendukung Jokowi justru terkesan ramai-ramai melemahkan KPK.

"Tidak bisa sekedar bilang KPK perlu diperkuat, KPK harus independen. Presiden juga perlu bersikap tegas. Sebab dalam kenyataannya KPK nyata-nyata mulai digerogoti, dilemahkan," urai Andre.

Andre mengingatkan, keberadaan KPK saat ini sangat dibutuhkan masyarakat di tengah menurunnya tingkat kepercayaan terhadap Kejaksaan Agung dan Polri.

"Ini sudah tiga tahun jalan pemerintahan Jokowi. Jangan hanya diam, jangan lagi berlindung dibalik kata intervensi politik, ini soal harapan rakyat bahkan KPK harus tetap ada dan diperkuat," ucapnya.

Ia pun membandingkan dengan era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Melalui Setgab, SBY ketika itu berkoordinasi dengan partai pendukung pemerintah dalam mengeluarkan setiap kebijakan.

"Dulu jaman SBY ada Setgab, masa sekarang Presiden Jokowi enggak bisa manggil partai pendukungnya. Kalau tidak sejalan kan bisa dijewer," kata dia.

Amanah yang diberikan rakyat Indonesia melalui Pilpres 2014, selayaknya dijalankan dengan baik. Jokowi tidak seyogyanya ragu menindak partai pendukungnya jika berseberangan.

"Kecuali memang secara diam-diam Presiden Jokowi menyetujui pelemahan KPK. Diamnya Jokowi ini bisa diartikan dalam hati kecilnya setuju KPK dilemahkan," cetus Andre.[wid]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya