Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan memfungsikan jalan Tol Bawen-Salatiga sepanjang 18,3 Km untuk dapat dilalui pemudik mulai H-10 Lebaran 2017. Pemudik tidak dikenakan tarif tol alias gratis dikarenakan statusnya masih fungsional. Ruas tol ini merupakan Seksi 3 Tol Semarang-Solo.
"Statusnya masih fungsional, karena belum diresmikan, walaupun konstruksinya sudah 99 persen. Usai Lebaran akan dilakukan uji laik fungsi jalan tol sebelum beroperasi," jelas Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Minggu (11/6), hari kedua peninjauan kesiapan infrastruktur jalan mendukung arus mudik Lebaran 2017.
Dengan berfungsinya tol Bawen-Salatiga pengendara yang akan menuju Sragen ataupun Solo, tidak lagi harus keluar di Bawen.
Turut mendampingi Menteri PUPR, antara lain Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Danis H. Sumadilaga, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry TZ, Direktur Utama (Dirut) Jasa Marga Desi Arryani, Direktur Preservasi Jalan Ditjen Bina Hedy Rahadian, Direktur Jembatan Iwan Zarkasi, Kepala BBPJN VII Herry Marzuki, Kepala Pusjatan Deded Permadi dan Kepala Biro Komunikasi Publik Endra S. Atmawidjaja.
Dalam peninjauan tersebut, Menteri Basuki berhenti di lokasi yang pekerjaan konstruksinya paling berat, yaitu di sekitar Jembatan Kali Tuntang. Pada titik ini pernah dikunjungi oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 8 April 2017 yang lalu. Sebelumnya di lokasi tersebut terdapat tebing curam setinggi 50 meter sehingga dikupas dengan volume 2 juta meter kubik tanah agar mencapai standar kemiringan jalan raya.
Jalan tol Semarang-Solo sebagai bagian dari Tol Trans Jawa memiliki total panjang 72,64 Km dengan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) adalah PT Trans Marga Jateng (TMJ). Ruas tol ini terdiri dari 5 seksi, yakni Seksi 1 Semarang-Ungaran (16,3 km), Seksi 2 Ungaran-Bawen panjang (11,3 km), Seksi 3 Bawen-Salatiga (18,2 km), Seksi 4 Salatiga-Boyolali (22,4 km) dan Seksi 5 Boyolali-Kartasura (11,1 km).
Seksi 1 dan 2 dari Semarang-Bawen sudah beroperasi dan dikenakan tarif. Sementara Seksi 3 dan 4 sepanjang 32 km dari Salatiga-Kartasura belum dapat dilalui karena masih dalam tahap pembangunan.
Kunjungan berakhir di pintu Tol Salatiga yang memiliki pemandangan spektakuler dengan latar belakang Gunung Merbabu. Namun pada hari kemarin, Gunung Merbabu tidak tampak secara jelas karena terhalangi awan.
Bagi pemudik yang menuju ke arah Surabaya, setelah keluar Tol Salatiga, memiliki alternatif untuk masuk Tol Solo-Ngawi yang juga statusnya fungsional untuk mudik lebaran tahun ini.
General Manager Teknik PT. Solo Ngawi Jaya Aryo Gunanto mengatakan bahwa untuk ruas tol Solo-Ngawi akan fungsional sepanjang 64 km dari total panjang jalan tol 90 km. "Arus mudik yang masuk dari Kartasura dapat keluar di Pungkruk (Sragen) atau di pintu keluar Widodaren" jelasnya.
Berbeda dengan tol fungsional Brebes Timur-Weleri yang dapat dilalui 24 jam, ruas tol ini hanya bisa dilalui siang hari yakni dari pukul 6 pagi sampai 5 sore dan hanya kendaraan kecil yang diperbolehkan. Kondisinya juga bukan beton tipis lagi, namun sudah perkerasan beton. Tol ini dapat dilintasi 2 lajur satu arah mulai tanggal 19-26 Juni 2017 untuk arus mudik dan 27 Juni - 2 Juli 2017 untuk arus balik.
Bagi masyarakat yang akan menggunakan ruas tol ini sebagai jalur alternatif mudik dihimbau untuk hati-hati karena pada ruas ini terdapat perlintasan sebidang yang digunakan masyarakat di beberapa titik. "Kami sudah menyiapkan petugas dan bekerjasama dengan keamanan di daerah tersebut untuk pengaturan," kata Aryo.
Ruas tol ini akan dilengkapi 5 rest area dengan toilet yang berada setiap 10 Km, 5 posko, patroli, 2 mobil ambulan, 2 unit mobil derek, kamera CCTV dan radio komunikasi di setiap posko.
[***]