Berita

Ekou Susilo/net

Hukum

Eko Janji Ungkap Peran Ali Fahmi, Politisi PDIP Jadi Buronan KPK

SENIN, 12 JUNI 2017 | 20:00 WIB | LAPORAN:

Pelaksana tugas Sekretaris Utama Badan Kemanan Laut (Bakamla) Eko Susilo Hadi bakal membeberkan peran politikus PDI Perjuangan, Ali Fahmi alias Fahmi Hasby dalam nota pembelaan dalam sidang lanjutan kasus dugaan suap pengadaan monitoring satelit di Badan Keamanan Laut (Bakamla) tahun anggaran 2016.

Menurut Eko, dalam pledoinya nanti, dirinya bakal menjelaskan, peran Fahmi Hasby yang belakangan diketahui merupakan staf khusus Kepala Bakamla Arie Sudewo, dalam mengatur pemenangan PT Melati Technofo Indonesia yang dimiliki Fahmi Darmawansyah dalam pengadaan monitoring satelit Bakamla.

Anggaran proyek tersebut berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara perubahan (APBN-P) Tahun 2016.


"Nanti kita akan sampaikan pembelaan baik pribadi dan penasehat hukum. Yang pasti Ali Fahmi (Fahmi Hasby) aktor utamanya," cetus Eko saat ditemui seusai sidang pembacaan tuntutan di Pengadilan Tipikor Jakarta, jalan Bungur Besar Raya, Jakarta Pusat, Senin (12/6).

Eko pernah menjelaskan Fahmi sering menanyakan sejumlah anggaran Bakamla kepadanya. Bukan hanya itu, Fahmi, lanjut Eko, juga sering menanyakan surat yang dikirimkan dirinya ke lembaga lain termasuk ke Bappenas.

Fahmi yang masih dalam pencarian KPK itu juga ikut membuat Kerangka Acuan Kerja (KAK) pengadaan satelit monitor bersama dengan terdakwa Stefanus Hardy. Menurut Eko Hardy sering membantu Fahmi dalam menyusun KAK.

"(Fahmi) Narasumber perencanaan dan anggaran. Mungkin seperti staf khusus diangkat Kepala Bakamla. Belakangan saya tahu Arif (Arif Meidyanto, Kepala Pusat Informasi maritim Bakamla) susun KAK  diperintah Ali Fahmi. Dia menempatkan Hardy untuk bantu Arif menyusun KAK," ujar Eko dipersidangan lanjutan di Pengadilan Tipikor Jakarta, jalan Bungur Besar Raya, Jakarta Pusat, Senin (5/6).[san]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya