Kapolri Jenderal Tito Karnavian, menyoroti antisipasi kemacetan di jalur mudik dalam rapat koordinasi tertutup di Rupatama Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (12/6).
Salah satunya, jalur maut Brexit (Brebes Timur Exit) yang menewaskan belasan warga saat terjebak macet mudik tahun 2016 lalu.
"Kita berupaya menghindarkan kemacetan seperti kasus Brexit tahun lalu (2016)," kata Tito usai rapat.
Menurut Tito, macetnya Brexit tahun lalu merupakan imbas dari penumpukan kendaraan. Baik yang akan keluar Pantura menuju Semarang mau pun ke arah selatan arah Cilacap, Banyuwangi, Banyumas, Purwokerto.
"Itu semua lewat sana, sehingga terjadi penumpukan kemacetan yang sangat panjang. Sehingga berdampak pada masalah kesehatan BBM dan lainnya," urai alumni Akpol 1987 itu.
Untuk tahun ini, Tito optimis, kejadian serupa tak akan terulang. Pasalnya, lembaga terkait menyediakan jalan fungsional sepanjang 110 km.
"Menteri PUPR bekerja sangat keras sekali dan Alhamdulillah ini sudah ada jalur. Jalan fungsional. Sudah sampai 110 kilometer dari Brexit. Mulai dari Kaligangsa Brebes sampai Gringsing, di Weleri dekat Kendal itu relatif semua nanti akan terurai, jauh lebih baik. Meski hanya kendaraan kecil yang lewat," demikian Tito
Sementara itu, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pihaknya tengah mempercepat proses konstruksi di jalur mudik. Beberapa area diantaranya, terkait sewa lahan di lapangan yang harus dibebaskan.
"Negosiasinya masih konsiliasi. Makanya kita sewa dulu. Masuk dalam investasi nanti. Kalo untuk menembus, saya kira Solo-Ngawi-Purwokerto sudah hampir 100 persen dibebaskan. Dikerjakan selama 24 jam semua, ada tiga shift," timpalnya.
Pembahasan "Kesiapan Akhir Tingkat Pusat Operasi Ramadniya 2017 dalam rangka PAM Idul Fitri 1438H" itu, juga melibatkan sejumlah stakeholder.
Beberapa lembaga yang hadir antara lain, Kementerian Kesehatan, Perhubungan, Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), hingga Komunikasi dan Informatika.
[san]