Berita

Muhammad Sulton Fatoni/Net

Pancasila Memilih Ramadhan

SABTU, 10 JUNI 2017 | 21:50 WIB | OLEH: MUHAMMAD SULTON FATONI

PADA hari Rabu (7/6/2017) Presiden Jokowi melantik Dewan Pengarah dan Ketua Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP) di Istana Negara Jakarta. Beberapa tokoh nasional dilantik, yaitu Bapak Yudi Latif, Ibu Megawati Sukarnoputri, Jenderal TNI (Purn) Try Sutrisno, Prof. Dr. Mahfud Md., Prof. Dr. Ahmad Syafii Maarif, Prof. KH Ma’ruf Amin, Prof. Dr. KH Said Aqil Siroj, Pendeta Andreas Anangguru Yewangoe, Mayjen TNI (Purn.) Wisnu Bawa Tenaya, dan Sudhamek. Mulai saat ini kita memiliki institusi yang merawat ideologi Pancasila. Obsesinya tentu menghadirkan Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
 
Pelantikan UKP-PIP yang berkaitan dengan Pancasila ini dilakukan pada hari kedua belas bulan Ramadhan. Sebelumnya Pemerintah memperingati Hari Lahir Pancasila pada hari keenam bulan Ramadhan. Pilihan hari Ramadhan ini melanjutkan rentetan sebelumnya, yaitu saat para faunding fathers mengesahkan Pancasila di hari kesepuluh bulan Ramadhan tahun 1945. Lalu mengapa para tokoh negeri ini sering memilih bulan Ramadhan untuk peristiwa-peristiwa penting?

Sayyid Abdurrahman bin Muhammad al-Hadramy dalam kitab Bughyatul Mustarsyidin menjelaskan bahwa di antara kesunnahan di bulan Ramadhan adalah melakukan aktifitas yang baik di manapun kita berada. Maka umat Islam disunnahkan memaksimalkan Ramadhan untuk berbuat kebaikan (iktsar fi'lil khairat). Dalam konteks kesunnahan Ramadhan ini tentu termasuk juga memulai aktivitas yang baik seperti menghadirkan UKP-PIP untuk bangsa Indonesia.
 
KH Said Aqil Siroj menegaskan bahwa UKP-PIP dilantik memilih di bulan Ramadhan untuk menegaskan bahwa umat Islam mempunyai rasa memiliki Pancasila. Bagi umat Islam Pancasila mempunyai dimensi ketuhanan (hablun minallah) dan dimensi kemanusiaan (hablun minan nas). Hablun minallah termaktub dalam sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa, seperti keimanan kepada Allah serta melaksanakan kewajiban-kewajibannya semacam salat, zakat, puasa, haji dan ibadah lainnya. Dalam konteks kebangsaan sila pertama mendorong umat Islam agar mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antara pemeluk agama, menjaga kerukunan dan toleransi, dan lainnya.

Sedangkan hablun minan nas termaktub dalam sila-sila berikutnya, seperti tahlil, selametan, bersedekah, walimah, majelis ta'lim, Diba'an-Asyrokolan, dan bentuk ibadah lainnya. Dalam konteks kebangsaan mendorong umat Islam agar menjalin kebersamaan, cinta tanah air, mengutamakan musyawarah, tolong menolong, berperilaku adil, menjaga persatuan, hidup bersosial, dan lainnya.

Karena itu kehadiran UKP-PIP merupakan berkah Ramadhan untuk seluruh rakyat Indonesia. Dua dimensi ini telah larut dalam pribadi umat Islam sehingga aktivitas sosial kemasyarakatan pun terkandung ibadah (hablun minallah). Inilah yang diistilahkan bahwa sila pertama Pancasila menjiwai sila-sila berikutnya sedangkan sila-sila berikutnya dijiwai oleh sila pertama.

Keterkaitan Ramadhan dan Pancasila telah menjadi sejarah bangsa Indonesia. Ini adalah sebuah pilihan dan keyakinan bukan kebetulan semata. Karena para kiai tokoh-tokoh bangsa ini menyadari bahwa sebuah bangsa yang tidak mempunyai sejarah maka ia dilupakan oleh rakyatnya. Begitu juga sebaliknya seseorang yang tidak memiliki sejarah maka ia tidak mempunyai Tanah Air. Selamat berpuasa. [***]

Penulis adalah Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU)

Populer

Besar Kemungkinan Bahlil Diperintah Jokowi Larang Pengecer Jual LPG 3 Kg

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:41

Jokowi Kena Karma Mengolok-olok SBY-Hambalang

Jumat, 07 Februari 2025 | 16:45

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Alfiansyah Komeng Harus Dipecat

Jumat, 07 Februari 2025 | 18:05

Prabowo Harus Pecat Bahlil Imbas Bikin Gaduh LPG 3 Kg

Senin, 03 Februari 2025 | 15:45

Bahlil Gembosi Wibawa Prabowo Lewat Kebijakan LPG

Senin, 03 Februari 2025 | 13:49

Pengamat: Bahlil Sengaja Bikin Skenario agar Rakyat Benci Prabowo

Selasa, 04 Februari 2025 | 14:20

UPDATE

Uni Eropa Ancam Balas AS Kalau Terapkan Tarif Baru untuk Baja dan Aluminium

Selasa, 11 Februari 2025 | 19:31

Guyuran Hujan Tak Halangi Prabowo Sambut Erdogan di Halim

Selasa, 11 Februari 2025 | 19:26

Pagar Laut Bekasi Akhirnya Dibongkar

Selasa, 11 Februari 2025 | 19:22

BREN-CUAN Prajogo Rontok Lagi, IHSG Ambruk di 6.531

Selasa, 11 Februari 2025 | 19:21

Ini Alasan Komisi II DPR Gelar Rapat Tertutup dengan DKPP

Selasa, 11 Februari 2025 | 19:13

Dilibas AI, Tingkat Pengangguran di Sektor Teknologi AS Melonjak Drastis

Selasa, 11 Februari 2025 | 18:55

Prabowo Jangan Boros soal Kebijakan Efisiensi Anggaran Sebab Kawannya Setan

Selasa, 11 Februari 2025 | 18:45

Legislator PDIP Heran Baleg Minta Pemerintah Buru-buru Kirim DIM RUU Minerba

Selasa, 11 Februari 2025 | 18:41

Prabowocare Ubah Kebiasaan Lama dalam Pengelolaan Keuangan Negara

Selasa, 11 Februari 2025 | 18:30

Tim U-20 Indonesia Matangkan Game Plan Jelang Hadapi Iran

Selasa, 11 Februari 2025 | 18:25

Selengkapnya