Berita

Polri/net

Hukum

Munculnya Densus Tipikor Polri Tamparan Keras Bagi Kejaksaan

KAMIS, 08 JUNI 2017 | 21:07 WIB | LAPORAN:

Pembentukan Detasemen Khusus Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) di kepolisian ditujukan untuk memaksimalkan kinerja Direktorat Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Polri.

Dengan demikian jumlah personel dan anggaran dalam penanganan korupsi pada Polri akan ditambah. Kabarnya pembentukan Densus Tipikor ini sudah disetujui oleh Komisi III DPR beberapa waktu lalu. Bahkan selain mendapatkan dukungan anggaran, Densus Tipikor Polri juga akan diberikan hak dan kewenangan yang sama dengan KPK.

Mantan Ketua Komisi Kejaksaan Halius Hosen mengaku sangat prihatin atas rencana besar Polri tersebut.


”Sebagai seorang mantan jaksa, sejujurnya saya sangat prihatin, apalagi jika diperhatikan semakin hari kualitas para Adhyaksa semakin menurun saja,” ungkapnya pada wartawan di Jakarta, Senin (5/6).

Kewenangan Jaksa sebagai penyidik tipikor sebagaimana amanat undang-undang akan semakin kecil porsinya karena harus berbagi dengan KPK dan Kepolisian. Halius khawatir dengan adanya desus Tipikor nantinya jaksa hanya akan menjadi penuntut umum saja.

“Dan bilamana hal itu terjadi, maka Adhyaksa bukan lagi seperti visi terbentuknya dulu. Bagaimana dengan nasib sekitar 10.000 jaksa dan hampir 12.000 pegawai tata usaha yang sekarang mengabdi di institusi ini?,” keluh Halius.

Lebih lanjut Halius Hosen mengatakan bahwa munculnya rencana pembentukan Densus Tipikor Polri harus diartikan sebagai tamparan sekaligus cambuk untuk institusi kejaksaan untuk meningkatkan kinerja dan prestasinya.

Inilah saatnya imbuh dia bagi para pemimpin Kejaksaan untuk berhati-hati memutuskan segala sesuatu. Jangan asal mendengarkan masukan dari pihak yang tidak kompeten. Para pimpinan kata dia seyogyanya segera berpikir mengenai terobosan yang dapat menaikkan “harga” kejaksaan dimata rakyat.

Selain itu, Halius juga mengimbau gunakan kesempatan Rapat Kerja Nasional sebagai ajang untuk menampung pendapat dan masukan dari para jaksa berprestasi di seluruh Indonesia.

"Jangan ada lagi ada penghukuman jaksa yang dilakukan secara semena-mena yang hanya didasarkan atas like and dislike seperti kasusnya Chuck Suryosumpeno karena pada akhirnya institusi inilah yang merugi, telah kehilangan sosok jaksa berprestasi dan mampu berpikir visioner," demikian Halius.[san]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya