Berita

Pertahanan

Peneliti: Ideologi Terorisme Bisa Hidup Walau Dipenjara

SABTU, 03 JUNI 2017 | 13:03 WIB | LAPORAN:

Pemberantasan terorisme di Indonesia mesti menemukan lebih dulu center of gravity aksi-aksi teror yang terjadi.

Demikian pandangan peneliti kajian stratejik intelijen UI, Ridlwan Habib, dalam diskusi "Membedah Revisi UU Anti Terorisme", di Cikini, Jakarta, Sabtu (3/6).

Ia mengatakan, jumlah penangkapan terhadap para terduga teroris terus meningkat tiap tahun, tetapi aksi teror terus terjadi di Indonesia. Pada tahun 2015, Polri merilis penangkapan sekitar 82 tersangka teroris. Pada 2016 meningkat jadi 120 orang. Anehnya, serangan teroris masih terjadi pada 2017.

"Pada saat serangan besar bom Thamrin 2016, presiden gelar rapat terbatas. Salah satu hasilnya, center of gravity terorisme di Indonesia adalah ideologi. Ideologi itu masih hidup, bahkan bisa hidup dari dalam penjara," katanya.

Dan tidak sedikit pula mantan terpidana terorisme yang mengulang perbuatannya. Salah satu contoh adalah mantan napi terorisme yang terlibat dalam aksi "Bom Thamrin" tahun 2016.

"Lalu dikabarkan pelaku bom Kampung Melayu (24 Mei 2017) menjalin kontak dengan Aman Abdurrahman di Nusakambangan," ungkapnya.

Untuk meredam perkembangan ideologi yang mengajarkan terorisme, menurut dia, revisi UU 15/2003 tentang Tindak Pidana Terorisme harus lebih berat pada tindak pencegahan.

"Karena penangkapan-penangkapan itu bukan solusi. Justru penangkapan itu, apalagi secara represif, bisa memicu balas dendam," jelasnya. [ald]

Populer

Demo di KPK, GMNI: Tangkap dan Adili Keluarga Mulyono

Jumat, 20 September 2024 | 16:22

Mantan Menpora Hayono Isman Teriak Tanah Keluarganya Diserobot

Jumat, 20 September 2024 | 07:04

Makin Ketahuan, Nomor Ponsel Fufufafa Dicantumkan Gibran pada Berkas Pilkada Solo

Senin, 23 September 2024 | 09:10

Pasukan Berani Mati Bela Jokowi Pembohong!

Minggu, 22 September 2024 | 14:03

Roy Suryo: Akun Fufufafa 99,9 Persen Milik Gibran

Kamis, 19 September 2024 | 10:39

Kejagung di Bawah ST Burhanuddin, Anak Buah Jalan Masing-masing

Rabu, 25 September 2024 | 17:11

Akun Fufufafa Ganti Nama dari Gibran jadi Slamet Gagal Total

Senin, 23 September 2024 | 08:44

UPDATE

Bakamla Akui Ada Ledakan Sebelum Kebakaran

Minggu, 29 September 2024 | 11:27

Kepemimpinan LaNyalla Dinilai Sukses Bawa DPD Jadi Pembela Rakyat

Minggu, 29 September 2024 | 10:58

Sejumlah Negara Berduka atas Kematian Pemimpin Hizbullah

Minggu, 29 September 2024 | 10:57

Dalami Kebakaran di Gedung Bakamla, Polisi Periksa 16 Kuproy

Minggu, 29 September 2024 | 10:44

Polda Sumbar Didorong segera Limpahkan Berkas Pembunuh Gadis Penjual Gorengan

Minggu, 29 September 2024 | 10:29

Polisi Harus Usut Tuntas Aksi Brutal Pembubaran Diskusi FTA

Minggu, 29 September 2024 | 10:26

Kantor Bakamla Kebakaran, Jalan Proklamasi Ditutup Sementara

Minggu, 29 September 2024 | 10:10

Anak Usaha Telkom Garap Film Horor Eksorsisme Pertama di Indonesia

Minggu, 29 September 2024 | 09:52

Makin Berani, Trump Cemooh Biden dan Harris "Cacat Mental"

Minggu, 29 September 2024 | 09:44

Biden: Kematian Bos Hizbullah Keadilan Bagi Para Korban

Minggu, 29 September 2024 | 09:24

Selengkapnya