Berita

Teror Kampung Melayu/net

Pertahanan

Edi Hasibuan: Dalam 2 Tahun, Aksi Teror Tewaskan 3 Anggota Polisi Dan 4 Luka Berat

KAMIS, 25 MEI 2017 | 11:26 WIB | LAPORAN:

Lembaga kajian kepolisian (Lemkapi) mengutuk keras aksi bom bunuh diri yang mengakibatkan lima orang korban tewas yang tiga diantaranya adalah anggota kepolisian.

"Perbuatan ini sangat  biadab dan harus dihentikan. Negara tidak boleh kalah dengan teror. Siapapun dibelakang aksi bom bunuh diri harus diberikan tindakan tegas," kata Direktur Eksekutif Lemkapi, Edi Hasibuan kepada redaksi, Kamis (25/5).

Edi mengatakan dari pola yang dilakukan pelaku sasarannya jelas anggota Polri.  Pelaku teror ini kata Edi mengincar anggota polri saat menjalankan tugas.  

"Kami minta kepada seluruh jajaran polri waspada dan tingkatkan pengamanan kepada masyarakat dan juga kepada diri sendiri," kata mantan anggota Kompolnas ini.

Edi pun berharap agar keluarga korban bisa tabah dan bersabar serta menerima resiko tugas sebagai anggota kepolisian. Edi pun meminta Kapolri untuk segera mempertimbangkan kenaikan pangkat anggota polri yang jadi korban secara otomatis.

"Kami juga berharap Kapolri memastikan agar kehidupan keluarga yang ditinggalkan diperhatikan negara. Begitupun masyarakat yang jadi korban supaya keluarganya juga diperhatikan negara," kata Edi.

Lebih jauh, Edi menganggap perlu disiapkan asuransi  jaminanan  keselamatan  bagi anggota Polri yang gugur dalam tugas. Pasalnya berdasarkan data yang dimiliki Lemkapi, aksi teror kepada anggota Polri sejak  dua tahun terakhir sudah terjadi empat kali dan memakan korban tiga tewas dan empat luka berat.  

"Bom Kampung Melayu tiga tewas. Ditambah bom Thamrin satu anggota Polri luka berat. Tujuh masyarakat dan pelaku tewas. Ditambah lagi kasus Polres Banyumas diserang teroris bulan April lalu, dua anggota polres luka berat.  Terakhir di Polres Surakarta, tahun lalu, satu anggota luka setelah menggagalkan aksi teror,"demikian Edi.[san]

Populer

Demo di KPK, GMNI: Tangkap dan Adili Keluarga Mulyono

Jumat, 20 September 2024 | 16:22

Mantan Menpora Hayono Isman Teriak Tanah Keluarganya Diserobot

Jumat, 20 September 2024 | 07:04

Makin Ketahuan, Nomor Ponsel Fufufafa Dicantumkan Gibran pada Berkas Pilkada Solo

Senin, 23 September 2024 | 09:10

Pasukan Berani Mati Bela Jokowi Pembohong!

Minggu, 22 September 2024 | 14:03

Kejagung di Bawah ST Burhanuddin, Anak Buah Jalan Masing-masing

Rabu, 25 September 2024 | 17:11

Akun Fufufafa Ganti Nama dari Gibran jadi Slamet Gagal Total

Senin, 23 September 2024 | 08:44

KPK Harus Serius Usut Dugaan Korupsi Keluarga Jokowi

Jumat, 20 September 2024 | 15:05

UPDATE

Aset Pegadaian Moncer Terus, Akhir Tahun Diprediksi Bisa Tembus Rp100 Triliun

Senin, 30 September 2024 | 07:59

Janji Ridwan Kamil-Suswono, Wujudkan Kepulauan Seribu sebagai Kawasan Ekonomi Wisata

Senin, 30 September 2024 | 07:44

Buku Baru Admiral Rosihan Arsyad

Senin, 30 September 2024 | 07:43

Balas Rudal Houthi, Puluhan Jet Israel Bombardir Yaman

Senin, 30 September 2024 | 07:35

Praktisi Hukum: Integritas Kejagung Makin Bobrok!

Senin, 30 September 2024 | 07:21

Stimulus Tidak Cukup, Aliran Dana Asing ke China hanya Sementara

Senin, 30 September 2024 | 07:19

Bikin Bangga, Tiga Anak Hebat Ini Lestarikan Seni Budaya Daerah

Senin, 30 September 2024 | 07:01

Bukan Cuma Lebanon, Israel juga Tingkatkan Serangan ke Yaman

Senin, 30 September 2024 | 07:00

Kapolri Didesak Usut Aktor Utama Kericuhan Diskusi Diaspora

Senin, 30 September 2024 | 06:21

Dukung Program Makan Bergizi Gratis, Baznas Optimalkan Peran Mustahik

Senin, 30 September 2024 | 06:04

Selengkapnya