Berita

Pertahanan

PSI Kutuk Keras Tindakan Teror Di Terminal Kampung Melayu

KAMIS, 25 MEI 2017 | 01:31 WIB | LAPORAN:

Teror bom bunuh diri yang terjadi di Kampung Melayu pada Rabu malam (24/5) adalah bentuk paling primitif dari manusia dalam meraih tujuan-tujuan politik dan ekonominya. Teror bom ini jelas ditujukan untuk menebar ketakutan dan kepanikan di tengah kondisi politik nasional yang sedang bergolak.

Demikian disampaikan Isyana Bagoes Oka, Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia, dalam keterangannya (Kamis, 25/5).

Dia menegskan siapapun pelaku kejahatan kemanusiaan seperti ini adalah serangan yang membahayakan kehidupan kebangsaan yang damai dan toleran.


"PSI mengutuk keras tindakan teror yang tidak berperikemanusiaan ini. Dan mengimbau agar warga Jakarta tetap beraktifitas seperti semula. Kita tunjukkan bahwa teror yang mereka lakukan tidak akan mampu merebut kedamaian dan cintah kasih yang telah kita pupuk sejak memutuskan menjadi negara bangsa Indonesia," ucapnya.

PSI mengimbau publik tidak ikut membantu tercapainya tujuan aksi teror dengan ikut menyebar konten-konten foto, video yang mengandung unsur sadisme dan berpotensi menciptakan ketakutan dan kengerian yang meluas.

Pihaknya juga berharap agar publik menjaga benteng paling kuat dari bangsa ini yakni keluarga.

"Saling menguatkan dan meyakinkan lingkungan tempat tinggal bahwa selama nilai toleransi dalam bingkai NKRI kita pegang teguh maka teror seperti ini tidak akan bisa membuat bangsa ini takluk," tandasnya.

Terakhir, dia mendesak Pemerintah agar semakin tegas menindak, menggebuk dan membubarkan kelompok yang dalam kegiatannya menggunakan cara-cara intoleran dan bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945.

"Demikian pernyataan ini kami buat, duka cita terdalam kami ucapkan kepada keluarga korban teror. Pengorbanan mereka semakin memperteguh upaya bangsa ini melawan terorisme dan intoleransi di negeri yang kita cintai ini. Jangan pernah retak bangsaku. lawan korupsi, lawan intoleransi, lawan terorisme," pungkasnya. [wah]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya