Berita

Nasarudin Umar/Humas BNPT

Pertahanan

Nasarudin Umar: Hati-Hati Gunakan Bahasa Agama

RABU, 24 MEI 2017 | 17:09 WIB | LAPORAN:

Terusiknya kehidupan kebangsaan yang dipicu kasus penistaan agama dalam Pilkada DKI Jakarta membuat seluruh bangsa Indonesia kembali melakukan intropeksi.

Selain itu, bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai macam agama, suku, adat, dan budaya, diminta untuk makin memperdalam pemahaman agama dari kitab suci masing-masing, untuk kembali menemukan nilai toleransi sekaligus memperkuat perbedaan yang ada di bumi Indonesia.

Pernyataan itu diutarakan Imam Besar Masjid Istiqlal, KH. Nasarudin Umar saat menjadi keynote speaker 'Dialog Lintas Agama Dalam Rangka Pencegahan Paham Radikal Terorisme se-Wilayah Jawa Tengah' di Solo, hari ini (Rabu, 24/5).

"Marilah kita tanamkan nilai-nilai agama kita masing-masing untuk kembali memperkuat jiwa Bhinneka Tunggal Ika. Agama itu mestinya mencerahkan dan agama turun untuk memanusiakan manusia sehinggga kita harus menebarkan kedamaian, kecerahan. Itu persis dengan yang disampaikan dalam Alquran bahwa Allah memuliakan anak cucu Adam, bukan memuliakan orang islam saja," urainya.

Menurutnya, dialog seperti digelar Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) ini harus terus dilakukan di berbagai tempat. Nabi Muhammad SAW juga pernah menggelar dialog lintas agama di Masjid Madinah. Hal ini mencerminkan bahwa sejak awal Islam telah mengembangkan budaya dialog untuk memecahkan sebuah masalah.

Bahkan, lanjut Prof. Nasarudin, dalam Islam, umat wajib menghormati dan mengurus mayat siapa saja tanpa melihat agamanya. Itu artinya, Islam sangat menghormati perbedaan. Dengan demikian, bila ada orang yang mengatasnamaan Islam, tapi begitu mudah menghilangkan nyawa manusia lain, dia bukanlah orang Islam dan bukan pula disebut jihad.

"Jihad dalam Islam itu untuk menghidupkan orang. Jihad untuk meningkatkan martabat kemanusiaan, dan perekonomian masyarakat, bukan untuk menciptakan keonaran dan kesengsaraan. Dalam Islam tidak ada paksaan. Kalau orang sudah tenang dengan agamanya, tidak usah diusik-usik. Urusan kesesatan agama itu biarlah jadi urusan Allah SWT," terang salah satu anggota Kelompok Ahli BNPT ini.

Ia melihat masih ada di masyarakat yang mengusik akidah orang lain. Dan itu kembali ke hati masing-masing dalam menggunakan bahasa agama. Namun faktanya banyak contoh orang keliru dalam menggunakan bahasa agama sehingga menimbulkan persoalan besar seperti yang terjadi di Pilkada DKI Jakarta 2017.

"Betapa kalau kita menggunakan bahasa agama, akibatnya sangat besar. Hati-hati menggunakan bahasa agama, jangan gunakan untuk tujuan subyektif atau bisnis dengan memakai ayat atau hadits," tuturnya sebagaimana rilis Humas BNPT.[wid]

Populer

Demo di KPK, GMNI: Tangkap dan Adili Keluarga Mulyono

Jumat, 20 September 2024 | 16:22

Mantan Menpora Hayono Isman Teriak Tanah Keluarganya Diserobot

Jumat, 20 September 2024 | 07:04

Makin Ketahuan, Nomor Ponsel Fufufafa Dicantumkan Gibran pada Berkas Pilkada Solo

Senin, 23 September 2024 | 09:10

Pasukan Berani Mati Bela Jokowi Pembohong!

Minggu, 22 September 2024 | 14:03

Kejagung di Bawah ST Burhanuddin, Anak Buah Jalan Masing-masing

Rabu, 25 September 2024 | 17:11

Akun Fufufafa Ganti Nama dari Gibran jadi Slamet Gagal Total

Senin, 23 September 2024 | 08:44

KPK Harus Serius Usut Dugaan Korupsi Keluarga Jokowi

Jumat, 20 September 2024 | 15:05

UPDATE

Aset Pegadaian Moncer Terus, Akhir Tahun Diprediksi Bisa Tembus Rp100 Triliun

Senin, 30 September 2024 | 07:59

Janji Ridwan Kamil-Suswono, Wujudkan Kepulauan Seribu sebagai Kawasan Ekonomi Wisata

Senin, 30 September 2024 | 07:44

Buku Baru Admiral Rosihan Arsyad

Senin, 30 September 2024 | 07:43

Balas Rudal Houthi, Puluhan Jet Israel Bombardir Yaman

Senin, 30 September 2024 | 07:35

Praktisi Hukum: Integritas Kejagung Makin Bobrok!

Senin, 30 September 2024 | 07:21

Stimulus Tidak Cukup, Aliran Dana Asing ke China hanya Sementara

Senin, 30 September 2024 | 07:19

Bikin Bangga, Tiga Anak Hebat Ini Lestarikan Seni Budaya Daerah

Senin, 30 September 2024 | 07:01

Bukan Cuma Lebanon, Israel juga Tingkatkan Serangan ke Yaman

Senin, 30 September 2024 | 07:00

Kapolri Didesak Usut Aktor Utama Kericuhan Diskusi Diaspora

Senin, 30 September 2024 | 06:21

Dukung Program Makan Bergizi Gratis, Baznas Optimalkan Peran Mustahik

Senin, 30 September 2024 | 06:04

Selengkapnya