Berita

Pertahanan

Mayoritas Kematian Di Medan Perang Sebelum Sampai Fasilitas Medis

SABTU, 20 MEI 2017 | 06:39 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Pelatihan Combat Lifesaver Integratif TNI secara resmi ditutup. Penutupan dilakukan Kepala Pusat Kesehatan (Kapuskes) TNI Mayjen TNI dr. Ben Yura Rimba, MARS, yang diwakili Wakapuskes TNI Laksma TNI Drg. Andriani, SP.Ort.

Upacara dilakukan di ruang serbaguna Yonkes-2 Marinir, Kesatrian Marinir Hartono Cilandak, Jakarta Selatan, Jum'at (19/5). Penutupan ditandai dengan pelepasan tanda peserta pelatihan serta penyerahan sertifikat oleh Irup. Sertifikat Pelatihan secara simbolis diberikan kepada tiga orang perwakilan tiap angkatan, yaitu Serda RMS Ramadhani dari TNI AD, Sertu Marinir R Hasibuan dari TNI AL dan Serda Nyoto dari TNI AU.

"Sesuatu yang perlu diingat bahwa hampir 90 persen kematian di medan perang terjadi sebelum korban mencapai fasilitas perawatan medis. Sebagian kematian diakibatkan oleh trauma yang hebat dan luka besar di kepala, akan tetapi ada beberapa kondisi yang sebenarnya dapat ditangani langsung di lapangan seperti pendarahan pada lengan dan kaki serta permasalahan adanya sumbatan jalan napas," demikian sambutan Kapuskes TNI yang dibacakan oleh Wakapuskes TNI.


Apabila personel satuan tempur mempunyai kemampuan Combat Lifesaver Integratif TNI, maka peran mereka yang berada di daerah pertempuran akan sangat berarti. Kenyataan di lapangan membuktikan bahwa peran Combat Lifesaver Integratif TNI dapat mengurangi 15 persen kematian di medan pertempuran.

Lebih lanjut, Kapuskes TNI juga mengingatkan bahwa tugas para peserta pelatihan adalah bertempur bukan menggantikan tugas dan tanggung jawab petugas kesehatan.

"Pelatihan Combat Lifesaver TNI yang baru saja saudara laksanakan merupakan sesuatu upaya pengembangan dan peningkatan kemampuan sumber daya prajurit TNI agar lebih profesional dan selalu siap untuk melaksanakan tugas," pungkasnya. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya