Sebanyak 20 pemuda Indonesia diundang pemerintah Taiwan atau Republik Tiongkok untuk mengikuti Perkemahan Pemuda Islam di Negeri Formosa itu yang akan berlangsung hingga 20 Mei mendatang.
Peserta lain berasal dari Malaysia dan Brunnei Darussalam.
Ke-20 pemuda Indonesia yang dipilih itu berasal dari berbagai latar belakang profesi dan institusi. Ada yang mewakili berbagai kementerian, ada juga dosen dan aktivis ormas Muslim, NU dan Muhammadiyah.
Disebutkan bahwa Perkemahan Pemuda Islam merupakan salah satu cara yang ditempuh pemerintah Taiwan untuk meningkatkan pelayanan publik mereka bagi umat muslim yang semakin banyak berkunjung ke negara itu.
"Ini adalah implementasi dari Kebijakan Baru Hubungan ke Selatan yang diintrodusir Presiden Tsai Ing-wen," ujar Kepala Biro Pers Kantoe Ekonomi dan Dagang Taipei (TETO), Ismail Mae, kepada redaksi, Minggu (14/5).
Saat ini ada sekitar 300 ribu WNI bermukim di Taiwan. Sebagian dari mereka, yakni 240 ribu orang bekerja di berbagai sektor. 5 ribu di antarnya mahasiswa yang sedang menuntut ilmu. Sementara puluhan ribu lainnya menetap dan berkeluarga di negeri bunga lili itu.
"Kami tidak membeda-bedakan pelayanan yang kami berikan kepada warganegara Taiwan ataupun pendatang seperti dari Indonesia. Khusus bagi Indonesia, ini membuat Taiwan menjadi negara yang paling bersahabat bagi warga Indonesia," ujar Ismail lagi.
Ismail Mae menambahkan, Taiwan adalah negara tuan rumah ketiga yang paling banyak menerima warga Indonesia setelah Arab Saudi dan Malaysia.
Kehadiran pemuda-pemuda Islam dalam perkemahan ini diharapkan bisa meningkatkan mutu pelayanan publik Taiwan terhadap pendatang, dan memperkuat hubungan negara itu dengan negara-negara muslim di selatan
.[wid]