Berita

Foto/Net

Nusantara

23 Ribu Polantas Dikerahkan Dalam Operasi Patuh Jaya

SELASA, 09 MEI 2017 | 23:36 WIB | LAPORAN:

. Sebanyak 23.000 polisi lalu lintas (Polantas) dikerahkan dalam Operasi Patuh Jaya 2017. Operasi yang digelar serentak di seluruh Indonesia ini akan berlangsung selama 14 hari ke depan. Tepatnya, mulai tanggal 9-22 Mei 2017.

"Operasi patuh ini mengkedepankan tindakan represif atau penegakkan hukum. Berupa penilangan yang terukur terhadap pelanggar lalu lintas. Tapi, tetap humanis lewat tindakan preemtif dan preventif," kata Kakorlantas Polri Inspektur Jenderal Royke Lumowa di Jakarta, Selasa (9/5).

Terkait teknis penindakannya, Royke memaparkan, petugas di lapangan akan menerapkan "hunting system." Artinya, target akan difokuskan pada pengguna jalan yang melanggar di jalan raya.


Beberapa pelanggaran yang akan menjadi target "hunting" petugas, antara lain tidak pakai helm, kecepatan tinggi hingga bonceng tiga.

Termasuk juga, tindakan melawan arus, melanggar marka, atau tidak menyalakan lampu pada siang dan malam hari.

"(Penindakan) Bisa statisioner. Pelanggar yang ditindak adalah pelanggaran yang berpotensi menyebabkan kecelakaan lalu lintas, atau kemacetan," kata alumni Akpol 1987 itu.

Royke berharap, Operasi Patuh bisa mewujudukan disiplin masyarakat dalam berlalulintas. Sehingga, angka kecelakaan ikut menurun dan mampu menekan jumlah fatalitas korban kecelakaan lalu lintas.

Selain itu, operasi ini juga diharapkan mampu mengurangi titik kemacetan. Khususnya, di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Medan dan lainnya.

"Sekaligus mewujudkan Keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran berlalulintas (Kamseltibcarlantas)," pungkas mantan Dirlantas Polda Metro Jaya itu.

Sebelumnya, Polri telah menggelar Operasi Simpatik 2017 sejak tanggal 1 hingga 21 Maret lalu, di seluruh Indonesia. Selama operasi berlangsung, polisi hanya memberikan teguran simpatik kepada pengguna jalan yang melanggar aturan berlalulintas. [rus]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya