Berita

Nusantara

Gerindra: Ekonomi Tak Krisis, Mustahil Ada Kudeta

MINGGU, 07 MEI 2017 | 19:41 WIB

RMOL. Politisi Partai Gerindra, Arief Poyuono mempertanyakan tuduhan makar oleh pemerintah Joko Widodo. Dia melihat kondisi saat ini tidak memungkinkan untuk terjadinya makar. Apalagi, tuduhan makar dialamatkan kepada para aktivis aksi Bela Islam.

"Keadaan ekonomi nasional tidak krisis, kehidupan ekonomi masyarakat relatif stabil walau sedikit agak menurun daya beli masyarakat, serta indeks saham IHSG di bursa terus meroket walau nilai kurs dolar AS juga ikut meroket di level Rp 13000, masa sih keadaan ini bisa memaksa umat Islam untuk makar hingga mau kudeta Pak Joko Widodo," kata dia seperti diberitakan RMOLJakarta.com, Minggu (7/5).

Belajar dari sejarah, sebut Waketum DPP Gerindra ini, Soeharto dilengserkan akibat ekonomi nasional carut marut alias krisis ekonomi. Adapun aksi Bela Islam, katanya, digelar untuk mendesak pemerintah agar menegakkan hukum dan keadilan terhadap Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang disangkakan melakukan penistaan agama Islam.


Menurut dia, Presiden Jokowi perlu segera mengklarifikasi informasi makar seperti diumumkan Kapolri Jenderal Tito Karnavian. Kapolri ngotot bahwa ada dugaan akan terjadi makar dalam aksi Bela Islam, padahal Panglima TNI yang sebenar lebih punya domain politik dan keamanan serta bisa mengambil alih kekuasaan jika ada makar, mengatakan kondisi sebaliknya.

"Nah kalau sudah dua institusi yang punya senjata dan bersentuhan dengan keamanan dan politik bersebrangan pendapat makar, saya rasa Pak Presiden harus segera turun tangan, memanggil keduanya agar masyarakat tidak berpikir yang nggak nggak, atau was was kalau kalau sebenarnya dalam pemerintahan ini ada persaingan antara Kapolri dan Panglima TNI," kata Arief.

Selain itu dia menyarankan Presiden Jokowi juga memanggil Kepala BIN Budi Gunawan. BIN harusnya lebih punya data valid terkait makar ini, tetapi faktanya tidak memperkuat tuduhan makar yang disampaikan Kapolri di saat aksi-aksi Bela Islam yang berkaitan dengan kasus Ahok berlangsung. [sam]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pramono Pertahankan UMP Rp5,7 Juta Meski Ada Demo Buruh

Rabu, 31 Desember 2025 | 02:05

Bea Cukai Kawal Ketat Target Penerimaan APBN Rp301,6 Triliun

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:27

Penemuan Cadangan Migas Baru di Blok Mahakam Bisa Kurangi Impor

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:15

Masyarakat Diajak Berdonasi saat Perayaan Tahun Baru

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:02

Kapolri: Jangan Baperan Sikapi No Viral No Justice

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:28

Pramono Tebus 6.050 Ijazah Tertunggak di Sekolah

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:17

Bareskrim Klaim Penyelesaian Kasus Kejahatan Capai 76 Persen

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:05

Bea Cukai Pecat 27 Pegawai Buntut Skandal Fraud

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:22

Disiapkan Life Jacket di Pelabuhan Penumpang pada Masa Nataru

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:19

Jakarta Sudah On The Track Menuju Kota Global

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:03

Selengkapnya