Berita

RMOL

Nusantara

Kampus Harus Bebas Dari Radikalisme

MINGGU, 07 MEI 2017 | 00:22 WIB

Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir bersama Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teror (BNPT) Suhardi Alius memberikan kuliah umum dengan tema 'Penguatan Karakter dan Prestasi Mahasiswa Bidikmisi untuk Meraih Reputasi' di Universitas Negeri Semarang (Sabtu, 6/5).

Acara yang disertai Deklarasi Anti Narkoba, Anti Radikalisme, Anti Terorisme, serta Menjunjung Tinggi NKRI Berdasarkan Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa dan UUD 1945 itu dihadiri Rektor UNS Fathur Rohkman, Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemenristekdikti Intan Ahmad, 20 rektor perguruan tinggi negeri dan swasta, serta 5.000 mahasiswa bidikmisi se-Jawa Tengah dan DI Yogyakarta.

Menteri Nasir mengatakan bahwa kampus harus bebas dari radikalisme, narkoba, dan kekerasan. Karena hal tersebut merusak sendi-sendi kehidupan berbangsa.


"Kita sebagai insan perguruan tinggi menyatakan tekad bulat mempertahankan NKRI, anti narkoba, anti radikalisme, dan selalu pegang teguh pada Pancasila dan UUD 1945. Semangat nasionalisme kita jangan sampai tergerus. Deklarasi ini membakar semangat kita kembali, semangat nasionalisme. Nasionalisme bergantung pada jiwa masing- masing anak bangsa," jelasnya.

Nasir mengajak mahasiswa untuk bersyukur atas persatuan yang dimiliki Indonesia sebagai buah perjuangan para pahlawan. Untuk itu, dia berpesan agar mahasiswa meningkatkan rasa toleransi, dan demonstrasi sebagai ekspresi kebebasan tidak boleh merusak fasilitas umum yang merugikan masyarakat.

Sementara, Suhardi Alius mengingatkan rektor dan dosen perguruan tinggi untuk meningkatkan kesadaran para mahasiswa akan tantangan global yang harus dihadapi generasi muda Indonesia.

"Rektor harus bertanggung jawab terhadap kampusnya. Jangan sampai kehidupan heterogenitas kampus tercederai ideologi-ideologi yang bertentangan dengan Pancasila," ujarnya.

Suhardi menambahkan bahwa tantangan radikalisme global saat ini juga mengancam Indonesia. Menurutnya, generasi muda rentan akan pengaruh radikalisme, dan hal itu terlihat dari penelitian yang menunjukkan bahwa pelaku radikalisme paling banyak berasal dari kalangan muda usia 20-30 tahun. Sebagai upaya membangkitkan rasa nasionalisme di kalangan generasi muda, dia pun mengajak para mahasiswa menyanyikan lagu 'Berkibarlah Bendera Negeriku' karya Gombloh. [wah]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pramono Pertahankan UMP Rp5,7 Juta Meski Ada Demo Buruh

Rabu, 31 Desember 2025 | 02:05

Bea Cukai Kawal Ketat Target Penerimaan APBN Rp301,6 Triliun

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:27

Penemuan Cadangan Migas Baru di Blok Mahakam Bisa Kurangi Impor

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:15

Masyarakat Diajak Berdonasi saat Perayaan Tahun Baru

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:02

Kapolri: Jangan Baperan Sikapi No Viral No Justice

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:28

Pramono Tebus 6.050 Ijazah Tertunggak di Sekolah

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:17

Bareskrim Klaim Penyelesaian Kasus Kejahatan Capai 76 Persen

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:05

Bea Cukai Pecat 27 Pegawai Buntut Skandal Fraud

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:22

Disiapkan Life Jacket di Pelabuhan Penumpang pada Masa Nataru

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:19

Jakarta Sudah On The Track Menuju Kota Global

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:03

Selengkapnya