Pendidikan merupakan langkah strategis dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan daya saing. Atas alasan itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua terus berupaya dalam peningkatan akses dan kualitas pendidikan bagi anak-anak Papua.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Papua, Elias Wonda bahkan mengatakan bahwa pihaknya telah berhasil menurunkan angka putus sekolah. Keberhasilan ini bisa dicapai karena Pemprov Papua fokus pada program pendidikan. Salah satunya program pemberian bantuan kepada siswa.
"Sehingga ini dapat menekan angka putus sekolah," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Kamis (4/5).
Elias menuturkan bahwa saat ini pihaknya tengah berupaya meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Papua yang saat ini mulai bergerak meningkat meski masih pelan.
"Saya akui bahwa untuk meningkatkan IPM ini butuh waktu 10-20 tahun ke depan. Oleh sebab itu, dengan segala daya yang ada maka kami berkomitmen untuk mengenjotnya," katanya.
Untuk memuluskan upaya ini, lanjutnya, dibutuhkan dukungan dari pemerintah kabupaten/kota. Ini mengingat akumulasi IPM berasal dari kabupaten dan kota tersebut.
Saat ini, IPM Papua diklaim rendah oleh pemerintah pusat dan hal itu dikarenakan pemerintah pusat lebih melihat angka buta aksara dan harapan lama sekolah. Padahal dari sisi proses belajar mengajar pada umumnya di setiap sekolah di Papua sudah berjalan dengan baik.
"Kami berharap agar ada dukungan dari kepala daerah terhadap peningkatan IPM. Pasalnya jika ada kepedulian maka secara perlahan kabupaten bisa meningkatkan angka IPM. Kalau untuk Papua ada beberapa daerah seperti Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Biak Numfor dan Supiori dimana IPMnya tinggi. Tetapi karena kabupaten lainnya rendah maka IPM Papua rendah dan bertahan di angka 56,25," pungkasnya.
[ian]