. Industri Jamu dan Farmasi PT SidoMuncul Tbk menggunakan prinsip-prinsip chengli dalam menjalankan roda perusahaan. Prinsip chengli bisa menjadi kunci penguatan memajukan perusahaan agar performa perusahaan tetap ciamik.
"Chengli itu bagus karena sangat filosofis. Artinya, sudah sepatutnya atau semestinya, masuk akal, lurus hati atau jujur, sesuai, pas, tepat, dan pantas sesuai ukuran emosional. Bahkan chengli merupakan interpretasi yang luas dari sikap fair. Sikap yang sepantasnya dilakukan sesuai dengan etika dan pergaulan yang berlaku," kata Direktur Utama Industri Jamu dan Farmasi PT SidoMuncul Tbk, J Sofyan Hidayat di Semarang, Kamis (4/5).
Meski sudah bisa dibilang sukses membawa perusahaan keluarga menjadi perusahaan publik, yang kini dikelola generasi ketiga sebagai penerus cita-cita pasangan Yahya dan Desi Sulistyo Hidayat, Sofyan tidak akan pernah berhenti melakukan berbagai inovasi dan mencari ide-ide barunya.
Sofyan menuturkan, bahwa sukses dari bisnis SidoMuncul selama ini sebenarnya adalah karena bisa merawat kerukunan dan yang terpenting teguh berprinsip chengli dalam filosofi membangun usaha. Istilah masyarakat Tionghoa dari segi rasional memang benar dan dari segi perasaan juga bisa diterima.
SidoMuncul bisa tumbuh dan berkembang hingga saat ini pun karena dikelola dengan cara chengli. SidoMuncul tak lagi identik dengan industri jamu. Kelompok bisnisnya semakin membesar tak hanya jamu, tapi juga industri minuman, makanan, restoran, percetakan, packaging, pabrik pupuk organik, pabrik bahan baku jamu, multilevel marketing dan sektor perhotelan serta produk kebutuhan toileter yang dikonsumsi tiap hari seperti pasta gigi yang dalam waktu dekat akan diluncurkan.
Perusahaan yang dikelola generasi ketiga yang kini dipimpin Sofyan Hidayat ini lebih memfokuskan pembenahan sumber daya manusia (SDM) dan meningkatkan penjualan segmen herbal untuk mewujudkan sebagai industri jamu terkemuka. SidoMuncul yang pabriknya berbasis di Bergas, Ungaran itu kini mampu menformulasikan berbagai produk selain jamu, juga suplemen dan minuman segar. SidoMuncul telah berhasil memproduksi sebanyak 170 jenis jamu dan herbal serta kukuh sebagai kampium pasar di lingkup industri jamu nasional.
Sofyan menuturkan, sebagai pemimpin perusahaan harus bisa memahami bawahan, namun juga kreatif dan inovatif dengan pengembangan produk, sasaran iklan harus benar, tepat guna dan sasaran serta produk yang dihasilkan semakin berkualitas. Jika ini dilakukan sudah dapat dipastikan hasil penjualan bakal melejit. Karakter pasar, harus jeli dapat dibaca sehingga bisa memacu penjualan dengan melakukan inovasi produk secara terus menerus, termasuk kualitas produk yang dihasilkan wajib melalui uji klinis.
Dia mengaku tidak kesulitan untuk mewujudkan itu, karena pengalamannya telah cukup panjang dan prinsip chengli selalu dipegangnya. Sebagai pemimpin itu, tidak boleh bo chengli yang istilah orang Tionghoa tidak mengikuti aturan dan suka mengingkari janjinya serta semaunya sendiri.
"Prinsip chengli harus kita terapkan dan sebagai konsekuensinya yang dilakukan adalah tindakan yang jujur, baik membina atau memaintain bawahan, relasi atau mitra kerja, sehingga kepercayaan terus bisa dibangun kepada semua orang," tutur Sofyan dalam rilisnya.
Bagi mereka yang berjualan itu bukan sekadar meraup keuntungan belaka, melainkan juga untuk menjalin hubungan dengan pembeli agar satu sama lain tidak saling dirugikan dan sama-sama untung alias chengli.
Tentu walaupun tidak mudah, namun diharapkan selalu dapat belajar untuk selalu bisa berkarakter fair, adil, apa adanya, bertindak seharusnya, tahu budi dan tentunya tidak tamak. Boleh jadi, Sofyan menambahkan chengli adalah sebuah karakter yang ternyata memiliki arti yang sangat dalam dan yang semestinya dimiliki oleh setiap manusia. Chengli adalah suatu sikap yang saling mengalah demi mencapai suatu kesepakatan, tentunya ini membuat banyak orang yang suka bekerja sama dengan menjunjung nilaikejujuran.
"Bahkan, jika karakter fair chengli itu hilang, bukan tidak mungkin kita bisa kehilangan simpati, teman, relasi, kesempatan, rezeki dan akhirnya kehilangan semuanya. Kalau ingin sukses, maka cara kita bekerja atau berusaha mesti chengli alias adil dan harus jujur, tidak curang serta bisa dipercaya," tutur Sofyan.
Menurut Sofyan, konon jika setiap hal yang dilakukan didasari atas prinsip chengli, maka pintu rezeki akan semakin terbuka lebar, dengan sendirinya ikut mengiringi kesuksesan perusahaan yang dimilikinya. Sofyan yang juga Dirut PT Muncul Mekar selama puluhan tahun hingga saat sekarang telah mampu membuktikan kinerja perusaahan sebagai distributor utama produk SidoMuncul dan tidak pernah mengalami penurunan pendapatan dan penjualan.
Selain prinsip chengli, tambah Sofyan, tentunya manajemen SidoMuncul telah memiliki visi dan komunikasi kuat yang dibutuhkan dalam memimpin perusahaan, selain perlu juga dilengkapi dengan roadmap untuk membuat rencana jangka panjang. Sebelum membuat roadmap, perusahaan harus memiliki sistem, prosedur, dan tata kelola, sehingga, tujuan yang diinginkan dan yang akan dicapai perusahaan bisa terwujud.
"Visi nggak mungkin tercapai tanpa roadmap. Kita siapkan sistem, prosedur, tata kelola dan sebagainya. Saya datang bikin satu ideologi baru yang harus kita sepakati bersama," jelasnya.
Menurut dia, selain membuat fondasi tersebut, pemimpin perusahaan juga dituntut mampu menyelesaikan setiap masalah yang muncul. Jangan sampai malah membuat persoalan baru.
"Pemimpin itu harus bisa menyelesaikan masalah, bukan malah membuat masalah dan menjadi bagian dari masalah itu. Peningkatan SDM dan aspirasi pekerja pun, secara chengli kita harus terima," demikian Sofyan Hidayat.
Dalam pertumbuhannya SidoMuncul melaju pesat, bahkan telah berhasil melantai di Bursa Efek Indonesia (go public) pada 2013. Tidak hanya itu, selama 2016 menunjukkan peningkatan signifikan dan berhasil membukukan pertumbuhan penjualan 15,5 persen dari tahun sebelumnya.
Selama tahun lalu, perseroan mencatat penjualan sebesar Rp 2,56 triliun, tumbuh 15,5 persen dari tahun sebelumnya yang hanya mencatat penjualan senilai Rp 2,2 triliun. Tahun lalu merupakan titik terang bagi perusahaan jamu dengan predikat terbaik Perusahaan Terbuka (Tbk) Indonesia 2016 versi Majalah Economic Review dan IPMI ini dalam peningkatan kinerja, setelah dua tahun terakhir belum mampu mencapai pertumbuhan sesuai yang diharapkan, akibat pengaruh ekonomi global yang belum mendukung. Penjualan sepanjang 2016 perusahaan juga berhasil membukukan laba bersih yang diraih mencapai sebesar Rp 480,5 miliar.
[rus]