Berita

Jokowi/Net

Politik

Jokowi Janji Akan Terus Bangun Rumah Untuk Buruh

JUMAT, 28 APRIL 2017 | 07:38 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Presiden Joko Widodo melakukan groundbreaking pembangunan Rusunami Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di Urbantown-Loftvilles Serpong, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Kamis kemarin (27/4). Groundbreaking ini dalam rangka menyongsong peringatan Hari Buruh Internasional 1 Mei.

Rusunami Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), di Urbantown-Loftvilles Serpong akan dibangun 9000 unit, dimana 6000 unit diantaranya untuk buruh.

Saat mengawali sambutannya, Jokowi sapaan akrab Kepala Negara sempat menanyakan harga per unit Rusunami, yang dijawab Rp 293 juta, dengan Down Payment (DP) atau uang muka hanya 1 persen (Rp 2.900.000).


"Saya kira mampulah pekerja. Mampu ndak? Kok kelihatannya kurang yakin itu? Ini tadi saya tanya kepada Bapak Andi Gani (Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia), 6.000 ini bisa habis ndak? Beliau sampaikan, yakin Pak habis," kata Jokowi.

Kalau mampu, Jokowi mengatakan, dirinya akan mendorong terus agar Badan Usaha Milik Negara (BUMN), baik BPJS Ketenagakerjaan, baik Pembangunan Perumahan (PP) untuk membangun Rusunami bagi MBR.

Jokowi lantas bertanya kembali, per bulan nyicilnya berapa? Yang dijawab wakil buruh yang hadir Rp 1,2 juta, dan tepuk tangan para buruh. "Kalau tepuk tangan gitu pasti mampu," ucapnya.

Dari contoh yang dilihatnya, Jokowi menilai, yang tipe 30 sangat bagus sekali. Dua kamar kemudian ada ruang makan, ruang tamu sangat bagus sekali. "Kalau seperti contoh yang tadi, saya aja mau. Ya nanti kita lihat bersama-sama. Memang bagus sekali kok, bagus," ujarnya.

Mungkin minggu depan atau dua minggu lagi, menurut Jokowi, dirinya akan meresmikan lagi yang di Depok, dekat stasiun. Namun Depok ini yang dibangun bukan rusunami, tapi landing house, rumah tapak.

Dibangun 2.000 unit, harganya Rp 112 juta, ini murah ini, tipenya 21. "Kalau ini sangat murah. Tolong dilihat, segera dilihat, jangan sampai nanti yang membeli orang-orang di luar pekerja," tuturnya sambil menambahkan jika rumah tapak di Depok yang 2.000 ini segera habis, akan dibangun lagi untuk para pekerja.

Jokowi menegaskan, sangat penting sekali masalah perumahan untuk para pekerja, karena menjadi salah satu kebutuhan yang sangat penting bagi pekerja, bagi masyarakat adalah perumahan yang terjangkau, yang layak huni.

"Kalau lihat gambarnya tadi di sana apartemennya seperti apa, saya kira ini sebuah apartemen yang sangat bagus dengan lingkungan yang sangat baik. Bagus untuk anak-anak kita, bagus juga untuk pertumbuhan anak-anak kita, karena lingkungannya memang dibangun dengan sebuah tata ruang yang sangat baik," katanya seraya menambahkan, apalagi di kawasan perkotaan yang harga tanah sudah melambung tinggi.

Menurutnya, ini memang kesalahan pemerintah, kenapa dari dulu kita tidak mempunyai bank tanah, land bank. Sehingga harga tanah misalnya di Jakarta, sampai Rp 200 juta sampai Rp 250 juta per meter persegi, sehingga menyulitkan rakyat yang akan beli.

Kalau dulu kita memiliki misalnya, 30 persen dari wilayah Jakarta itu dikuasai pemerintah, menurut Jokowi , untuk membangun rusun, bangun rusunami, bangun rumah tapak, akan sangat mudah. "Tapi ya sudahlah, itu sudah terjadi," ujarnya.

Pemerintah, lanjut dia, akan terus membangun rumah-rumah dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat, oleh pekerja. Kalau nantinya sudah membangun-habis, akan didorong terus, terutama di Kementerian PUPR, karena kita memiliki FLTP yang bisa memberikan bantuan subsidi kepada yang membangun rumah-rumah murah. [rus]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya