Berita

Mahyudin/Net

MPR: Ideologi Komunis Menggelora di Indonesia

KAMIS, 27 APRIL 2017 | 20:53 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

RMOL. Wakil Ketua MPR RI, Mahyudin melakukan sosialisasi empat pilar di Gedung KONI Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Kamis (27/4).

Ada sekitar 400 peserta, dari kalangan mahasiswa Universitas Muhammadiyah dan pengurus BEM dari berbagai perguruan tinggi di Kalimantan Tengah yang mengikuti acara ini.

Dalam kesempatan itu, Mahyudin mengingatkan bahwa Indonesia masih terus dirongrong selama 72 merdeka.


"Dulu ada gerakan Permesta, DI/TII, RMS di Malaku, Gerakan Aceh Merdeka yang kini sudah selesai, dan puncaknya gerakan untuk mengganti ideologi negara Pancasila, yaitu G 30 S/ PKI," kata dia.

Menurut dia, saat ini pun masih ada yang menggelorakan ideologi komunis, meski sudah ada Ketetapan MPR No. XXV Tahun 1966 tentang Larangan Penyebaran Ideolgi Komunis.

"Buktinya, simbol palu arit muncul di mana-nama, dan di kaca-kaca mobil ditempel lambang partai terlarang itu," sambungnya.

Walau pun terus-menerus mendapat rongrongan, tapi ideologi Pancasila yang digali dari nilai-nilai budaya bangsa Indonesia ini tetap bertahan.

Menurut Mahyudin, Bung Karno, presiden pertama Indonesia, pernah menawarkan Pancasila menjadi ideologi dunia. Sebab, Pancasila dianggap ideologi jalan tengah yang mampu mempersatukan bangsa.

"Jadi, Pancasila itu adalah alat perekat kita," ungkap Mahyudin. Pancasila untuk menangkal paham-paham yang ingin memecah belah Indonesia atau paham-paham yang ingin mengganti ideologi bangsa kita," katanya.

Hadir dalam acara sosialisasi ini: anggota MPR dapil Kalimantan Tengah Agati Suli Mahyudin, SE.; anggota MPR Fraksi PAN Hang Ali; Wakil Rektor II Universitas Muhammadiyah Dr. H. Supardi, MPd.; dan pejabat mewakili Gubernur Kalteng, dalam hal ini Kepala Kesbangpol, Drs. Berlin Swal. [sam]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya