Berita

Jokowi-Sri/Net

Politik

Optimisme Presiden Jokowi Tidak Disambut Baik Sri Mulyani

KAMIS, 27 APRIL 2017 | 10:39 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Presiden Joko Widodo pata tahun 2018 menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 6,1 persen, mendorong peningkatan rasio perpajakan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 11 persen, dan investasi tidak bergantung lagi pada pemerintah.

Kepala Negara yang akrab disapa Jokowi juga menekankan pentingnya investasi yang berbasis pada produktivitas.

Namun, optimisme pada pertumbuhan ini sayangnya tidak disambut baik oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani. Menurut Sri Mulyani pertumbuhan ekonomi di atas 6 persen pada tahun 2018 masih terlalu dini.


Sri Mulyani masih berkutat kepada cara-cara konservatif dalam menangani masalah perekonomian, seperti pengetatan anggaran, pemotongan subsidi dan utang.

Apabila mengacu kepada tiga cara tersebut, maka pertumbuhan ekonomi akan sangat sulit dicapai, karena hanya fokus kepada kehebatan belanja negara, tanpa ada inovasi kebijakan yang mampu meningkatkan pendapatan negara.

Lalu bagaimana solusinya?

Pertama, pemerintahan Jokowi harus membuka kembali paket kebijakan ekonomi 5 tentang revaluasi aset. Dengan cara ini perusahaan bisa meraup dana segar dari IPO Saham, SPO Saham, Right Issue, Penerbitan Obligasi, dan Pinjaman Bank. Sehingga negara tidak lagi terbebani penyertaan modal untuk BUMN-BUMN.

Kedua, pengembangan hilirisasi industri. Mengubah tren penjualan komunitas SDA mentah menjadi negara yang kuat dalam industri pengolahan. Sehingga menambah lapangan pekerjaan dan meningkatkan daya beli masyarakat.

Ketiga, menghapus kartel impor pangan untuk menurunkan harga kebutuhan pangan.

Ketiga metode tersebut selain mengirim mengurangi beban pengeluaran negara dan masyarakat, juga akan mampu menciptakan nilai tambah bagi perekonomian nasional. Sehingga target pertumbuhan ekonomi 6,1 persen di tahun 2018 dapat tercapai. [rus]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya