Berita

Net

Nusantara

DPR Ingatkan Moratorium Program Studi Tidak Dipukul Rata

KAMIS, 27 APRIL 2017 | 00:34 WIB | LAPORAN:

Surat Edaran Menristekdikti Nomor 2/M/SE/IX/2016 tentang Pendirian Perguruan Tinggi Baru dan Pembukaan Program Studi yang isinya terkait dengan moratorium mulai berlaku Januari 2017 ini.

Menanggapi hal itu, anggota Komisi X DPR RI Ledia Hanifa mengaku dapat memahami konsideran perlunya pembatasan pendirian perguruan tinggi dan pembukaan program studi baru, agar bisa meningkatkan mutu dari perguruan tinggi dan program studi yang telah ada. Meski demikian, dia mengingatkan pemerintah untuk tidak menyamaratakan dalam implementasinya.

"Pada beberapa tempat bahkan diperlukan afirmasi pembukaan program studi baru seperti yang terjadi di Papua. Di sana kondisi kesehatan sebagian masyarakatnya cukup buruk, butuh banyak tenaga kesehatan untuk mendampingi masyarakat dalam melakukan upaya preventif kesehatan, sehingga membuka program studi yang berpeluang menambah tenaga kesehatan justru perlu didukung," jelas Ledia kepada wartawan di Jakarta, Rabu (26/4).


Menurutnya, di Papua selama ini, pemerintah kabupaten harus mengirimkan siswa calon perawat ke daerah lain yang punya program studi keperawatan.

"Paling banyak per tahun hanya lima orang yang dikirim. Itupun setelah lulus banyak yang tidak kembali ke daerahnya," kata Ledia.

Karena itu, Komisi X mengusulkan agar setidaknya dalam situasi seperti di Papua, Kemenristekdikti menyusun kebijakan yang dibagi per regional agar diizinkan membuka program studi baru di bidang kesehatan. Sehingga semakin banyak siswa-siswi putra daerah yang bisa dididik.

Diharapkan, dengan jarak yang lebih dekat, jumlah peserta didik dapat ditingkatkan. Dengan demikian, para siswa-siswi juga diharapkan dapat membantu percepatan program promotiv preventif dalam bidang kesehatan yang tengah digencarkan pemerintah.

"Afirmasi seperti ini dapat menghasilkan dua berkah sekaligus. Peningkatan kesertaan masyarakat di bidang pendidikan tinggi dan ketersediaan tenaga kesehatan yang diperlukan di tengah masyarakat," demikian Ledia. [wah]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya