Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menggelar Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) selama 4 hari, mulai Selasa (25/4) hingga Jumat (28/4) di Hotel Mercure Ancol.
Rakornas ini digelar untuk meningkatkan pelayanan BMKG kepada masyarakat. Termasuk menyamakan arah kebijakan serta mempertemukan inovasi dan gagasan yang baru dari daerah dengan kebijakan program dan anggaran yang ditetapkan oleh BMKG secara nasional.
Begitu kata Kepala BMKG, Andi Eka Sakya dalam sambutannya di pembukaan rakornas tersebut, Selasa (25/4).
Dijelaskan Andi bahwa realisasi anggaran BMKG tahun 2016 adalah 95,96 persen. Sementara itu, BMKG pun mendapatkan nilai kinerja anggaran 98,60 dengan kategori “sangat baik.â€
“Kinerja BMKG di tingkat Internasional pun telah berhasil menjadi
Centre of Excellence untuk program pendikan taruna MKG. Negara Brunei, Timor Leste, dan Papua Nugini pun akan mengirim warga negaranya untuk sekolah di STMKG. Sebagai anggota WMO, BMKG pun telah menempatkan diri sebagai anggota
Executive Council dan sebagai Presiden RA V Asia Pasifik," jelasnya.
Sementara di dalam negeri, lanjutnya, berbagai instansi dan pemerintah daerah menjalin kerjasama dengan membangun unit desiminasi informasi MKG di daerahnya.
"Misalnya, permintaan alat deteksi dini kebakaran hutan, display informasi MKG di bandara dan pelabuhan, serta pembukaan kantor baru untuk layanan
take off landing dari bandara yang dibangun oleh Pemda," sambung Andi.
Adapun rakornas kali ini mengambil tema “Penguatan Sistem Sumber Daya MKG Menuju BMKG Kelas Duniaâ€. Tema ini diharapkan dapat mempercepat pelaksanaan pembangunan BMKG secara lebih berkualitas baik di pusat dan di daerah.
Sementara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang hadir dalam acara ini berharap BMKG dapat lebih bersinergi terhadap Kementerian Perhubungan untuk Prorgram Prioritas Nasional, yaitu konektivitas nasional (konektivitas untuk daerah terpencil), konektivitas untuk pariwisata, dan konektivitas untuk pengembangan kawasan ekonomi.
“Terkait program kelautan dan kemaritiman, BMKG jangan hanya memberikan informasi cuaca dan iklim maritim yang akurat, tetapi juga bagaimana menjamin para pelaut dapat memperoleh informasi yang tidak hanya mendukung keselamatan pelayaran, tetapi juga aktivitas produktif di lautan kita,†pintanya.
[ian]