Berita

Hukum

Terkait Skandal BLBI, KPK Minta Sjamsul Nursalim Koperatif

SELASA, 25 APRIL 2017 | 20:57 WIB | LAPORAN:

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengimbau agar pemilik saham Bank Dagang Nasional Indonesia (BDNI) Sjamsul Nursalim kooperatif saat dipanggil penyidik KPK.

Pasalnya selama ini, pihak yang menerima Surat Keterangan Lunas (SKL) Badan Likuiditas Bank Indonesia itu berada di luar negeri.

Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Basaria Panjaitan menjelaskan keterangan Sjamsul sangat diperlukan penyidik dalam menuntaskan kasus dugaan korupsi yang telah dipegang KPK sejak 2014 lalu. Terlebih bos Gajah Tunggal Tbk itu merupakan pihak yang diduga ikut terlibat dalam kasus tersebut.


"Mudah-mudahan yang bersangkutan mendengar (pentetapan tersangka Syafruddin Arsyad Temenggun) ini. Dan kami harapkan, yang bersangkutan datang ke KPK untuk memberikan keterangan," ujar Basaria dalam jumpa pers di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Selasa (25/4).

BDNI menjadi Bank dengan persentase tertinggi yang tidak melunasi utang melalui BLBI. Bank yang mayoritas sahamnya dikuasai Sjamsul itu hanya membayar Rp4,93 triliun dari total Rp28,40 triliun.

BDNI merupakan salah satu dari lima bank yang salah satu dari lima obligor yang mendapatkan SKL dari pemerintahan Megawati Soekarnoputri pada 2002.

BDNI lolos dari jeratan hukum setelah Kejaksaan Agung mengeluarkan Surat Perintah Penghentian Penyedikan (SP3) pada 2004 lalu. Alasannya, Bank tersebut sudah membayar Rp4,93 utanya ke negara, padahal 82,64 persen dana negara belum dikembalikan oleh bank tersebut.

Selain BDNI, BCA, Bank Surya, Bank Umum Nasional, Bank Risjad Salim Internasional lolos dari jeratan hukum. Padahal, BCA milik Salim Group memiliki utang Rp52,72 triliun dan dibayar Rp19,38 triliun,

Bank Umum Nasional milik Muhammad Bob Hasan memiliki utang Rp6,18 triliun dan dibayar Rp1,72 triliun. Bank Surya milik Sudwikatmono memiliki utang Rp1,88 triliun dan dibayar Rp713 miliar.

Kemudian Bank Risjad Salim International milik Ibrahim Risjad memiliki utang Rp664,11 miliar dan dibayar Rp370 miliar. [zul]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya