Ilustrasi/Net
Ilustrasi/Net
Menurut Johanes, ketiga konsorsium itu tidak memungkinkan memproduksi e-KTP lantaran tidak memiliki tim pengerjaan yang cakap, dari sisi percetakan juga masih di bawah rating standar perusahaan besar. Ia tak mengerti alasan pengusaha rekanan Kementerian Dalam Negeri, Andi Agustinus alias Andi Narogong menggandeng tiga konsorsium tersebut.
"Saya nggak mau tiga bendera itu, karena tiga-tiganya nggak memungkinkan produksikan ini. Tim itu saya lihat nggak solid. Ini pekerjaan besar tapi dikerjakan tim yang sembarangan. Saya ingin perusahaannya itu perusahaan yang punya kapasitas. Saya lihat tim percetakannya saja kurang mumpuni, nilainya 60. Saya marah pada andi. Dia bilang saya dimarahin pak Irman," ujar Johanes saat dihadirkan di persidangan lanjutan kasus korupsi proyek pengadaan e-KTP di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Kamis (20/4).
Populer
Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26
Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01
Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06
Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48
Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16
Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17
Senin, 22 Desember 2025 | 17:57
UPDATE
Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57
Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33
Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13
Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59
Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36
Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24
Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58
Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34
Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19
Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54