Berita

Politik

Mengapa Tulisan "Tanri Abeng" tentang Steven dan Tiko Hilang?

MINGGU, 16 APRIL 2017 | 23:10 WIB

Sebuah berita di halaman Kantor Berita Politik RMOL kemarin (Sabtu, 15/4) mendadak hilang. Padahal link berita tersebut sudah tersebar di banyak grup WA dan lain-lain SNS. Akhirnya, ketika diklik, link itu menampilkan berita yang lain sama sekali.

Berita yang hilang itu terkait sebuah isu yang sedang ramai dibicarakan. Tentang penghinaan dan caci maki seorang pemuda keturunan Tionghoa, bernama Steven Hadisurya Sulistyo, kepada Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Muhammad Majdi di Bandara Internasional Changi, Singapura.

Steven menggunakan kata-kata kasar. Yang paling diingat publik adalah kata “tiko”, yang artinya disebutkan sedemikian hina dina.


Kronologi kejadian sudah ramai dibicarakan. Respon sang gubernur juga sudah diulas di banyak pemberitaan. Begitu juga kecaman dan kemarahan atas ulah Steven.

Tulisan tentang peristiwa Steven yang memaki Gubernur Majdi menggunakan kata “tiko” dan aneka hardikan yang hilang itu kabarnya ditulis oleh Tanri Abeng.

Tanri Abeng yang mana?

Ini pertanyaan yang kami tidak tahu bahkan sampai tulisan klarifikasi ini diturunkan.

Apakah Tanri Abeng yang kita kenal semua, pengusaha, mantan Menteri Negara Pendayaangunaan BUMN, dan kini Komisaris Utama PT Pertamina?

Atau orang lain yang kebetulan punya nama sama.

Kami punya keterbatasan untuk menelusuri orisinalitas tulisan itu. Sementara sebelum urusan keaslian tulisan tentang Steven dan caci makinya itu jelas juntrungannya, ia telah dinaikkan di halaman RMOL.

Maka kami merasa berkewajiban untuk mengkoreksi. Jalan yang kami pilih adalah mengganti link itu dengan berita lain berjudul lain.

Disinilah pangkal persoalannya.

Poin 5 butir a Pedoman Pemberitaan Media Siber yang disusun Dewan Pers tahun 2012 lalu mengatakan bahwa “berita yang sudah dipublikasikan tidak dapat dicabut karena alasan penyensoran dari pihak luar redaksi, kecuali terkait masalah SARA, kesusilaan, masa depan anak, pengalaman traumatik korban atau berdasarkan pertimbangan khusus lain yang ditetapkan Dewan Pers.”

Mengutip pernyataan poin di atas, kami ingin menegaskan dan memastikan bahwa tidak ada pihak di luar redaksi yang menekan kami untuk mencabut atau mengganti berita itu.

Adapun tulisan yang sedang Pembaca baca ini kami turunkan sejalan dengan Poin 5 butir c yang mewajibkan kami memberikan alasan pencabutan kepada publik.

Demikianlah kami sampaikan. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang diakibatkan persoalan ini. Redaksi RMOL

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya