Berita

Hukum

Anas: Saya Harap Bisa Dipertemuakan Dengan Andi

KAMIS, 06 APRIL 2017 | 13:03 WIB | LAPORAN:

Mantan Ketua Partai Demokrat Anas Urbaningrum berharap bisa dipertemukan dengan Andi Agustinus alias Andi Narogong, tersangka kasus dugaan korupsi proyek pengadaan e-KTP.

Hal itu disampaikannya saat memberikan kesaksian di sidang ketujuh perkara korupsi proyek pengadaan e-KTP di Pengadilan Tipikor Jakarta, jalan Bungur Besar Raya, Jakarta Pusat, Kamis (6/4).

Awalnya Hakim Ketua Jhon Halasan Butar-Butar menanyakan kedekatan Anas dengan pengusaha rekanan Kementerian Dalam Negeri itu. Sebab dalam surat dakwaan Irman dan Sugiharto, Anas pernah menerima uang dari korupsi proyek pengadaan e-KTP dari Andi Narogong. Termasuk peran Andi dalam proyek yang telah merugikan negara sebesar Rp2,3 triliun itu.


Menurut Anas, dirinya tidak kenal dengan Andi Narogong, apalagi mengetahui peran Andi dalam proyek e-KTP. Meski demikian, Anas mengaku memang memiliki teman bernama Andi, namun Andi yang dimaksud Anas bukanlah Andi Narogong.

"Saya nggak kenal dengan Andi Narogong, belum pernah ketemu juga. Saya harap suatu hari, saya bisa dipertemukan dengan Andi," ungkap Anas.

Lebih lanjut Anas menjelaskan dirinya tidak pernah ditemui oleh seseorang yang meminta partainya tidak menghalangi pembahasan proyek pengadaan e-KTP dari Kementerian Dalam Negeri. Terlebih meminta dirinya untuk bernegosiasi dengan pimpinan partai di DPR agar memuluskan proyek usulan Kementerian Dalam Negeri itu saat pembahasan di DPR.

Saat itu dirinya tidak memiliki waktu untuk mengurusi proyek e-KTP, sebab Fraksi Partai Demokrat sedang fokus untuk melobi anggota DPR dari fraksi lain agar tidak jadi mengulirkan hak angket untuk pembentukan Panitia khusus Century.  Hal ini, sambung Anas sesuai dengan arahan ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono.

Namun, pihaknya kalah dalam voting di Sidang Paripurna dan kemudian Pansus Century bentuklah.

"(Fraksi Partai Demokrat) Kalah voting, termasuk dari partainya Pak Nov (Setya Novanto). Makanya saat itu saya sebel sama Pak Nov," ujar Anas. Setya Novanto, Ketua Umum DPP Partai Golkar, yang saat itu menjadi Ketua Fraksi Golkar juga dihadirkan sebagai saksi.

Seperti diketahui dalam surat dakwaan Irman dan Sugiharto, nama Anas Urbaningrum merupakan pihak yang bersama-sama melakukan tindakan melawan hukum yang mengakibatkan kerugian negara dalam proyek pengadaan e-KTP.

Dalam dakwaan tersebut juga disebutkan,  Anas menerima 11 persen dari anggaran tersebut atau Rp 574,2 miliar. Setelah itu, Anas kembali mendapat bagian dari pembagian uang dari Andi agar Komisi II dan Badan Anggaran DPR RI menyetujui anggaran untuk proyek pengadaan dan penerapan e-KTP.

Anas mendapatkan 500.000 dollar AS yang digunakan untuk biaya akomodasi kongres Partai Demokrat di Bandung. Pada Oktober 2010, Andi Agustinus alias Andi Narogong kembali memberi uang 3 juta dollar AS kepada Anas. Pemberian uang berikutnya kepada Anas dilakukan sekitar Februari 2011 sebesar Rp 20 miliar. [zul]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya