Ribuan warga korban banjir bandang di Kota Padangsidempuan, Sumatera Utara, masih menempati tenda-tenda darurat yang dibangun oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumut bersama stakeholder terkait seperti TNI, Polri dan Badan SAR.
Pihak BPBD Sumut juga masih melakukan pendataan terhadap warga yang kehilangan tempat tinggal akibat tersapu banjir bandang, Minggu malam (25/3) lalu.
Kepala BPBD Sumut, Riadil Akhir mengatakan jumlah pengungsi yang menempati posko darurat mencapai 1.500 orang dari sekitar 453 kepala keluarga.
"Masih terus dilakuakan pendataan, jumlahnya naik turun karena lain pagi dan lain siang," katanya seperti dilansir dari
rmolsumut.com, Selasa (28/3).
Riadil Akhir menjelaskan, sejak kemarin mereka sudah mendirikan posko darurat di sekitar lokasi bencana. Posko darurat tersebut terdiri dari dapur umum, posko kesehatan dan posko penampungan bagi masyarakat yang menjadi korban.
Bantuan logistik dan obat-obatan juga sudah ditempatkan pada masing-masing posko untuk melayani seluruh kebutuhan para pengungsi.
"Logistik sudah masuk dari berbagai elemen termasuk dari Jakarta, dari TNI, Polri termasuk dari elemen-elemen masyarakat," ujarnya.
Saat ini menurut Riadil Akhir, status tanggap darurat masih diberlakukan sembari terus mendata korban maupun kerugian harta benda dan areal pertanian milik warga yang tersapu banjir.
[rus]