Berita

Ma'ruf Amin/Net

Pertahanan

Terorisme Telah Mendistorsi Nilai-nilai Agama Yang Benar

SENIN, 27 MARET 2017 | 22:26 WIB | LAPORAN:

Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma'ruf Amin menegaskan bahwa paham radikal terorisme telah mendistorsi nilai-nilai agama yang benar dan diinterprestasi sesuai dengan keinginannya.

Misalnya jihad dianggap perang padahal tidak semua jihad adalah perang. Jihad itu bisa bermakna perbaikan di segala aspek seperti sosial, budaya, politik, dan sebagainya.

"Jihad akan berarti perang jika itu dilakukan di negeri yang sedang perang. Indonesia negara damai sehingga ayat itu tidak berlaku," kata KH Ma'ruf Amin di Jakarta, akhir pekan kemarin.


Apalagi Indonesia adalah negara yang dibangun di atas kesepakatan dan perjanjian dari berbagai agama dan suku. Juga telah disebutkan bahwa non muslim yang sudah membuat kesepakatan dengan muslim tidak boleh dimusuhi dan dibunuh. Dengan demikian, siapa saja membunuh non muslim yang sudah sepakat hidup dalam perjanjian maka ia tidak akan mencium bau surga.

Karena itu, ia dengan tegas mengajak seluruh komponen bangsa untuk memberantas dan melawan paham radikal terorisme. Menurutnya, radikalisme dan terorisme muaranya adalah untuk menghancurkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"NKRI adalah harga mati karena itu harus dijaga dipelihara dengan berbagai cara dan metode," tegas Kiai Ma'ruf yang juga Rois Aam PBNU ini.

Sebab itulah, ia mendukung langkah Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dalam memerangi terorisme, baik dengan pencegahan maupun penindakan. Khusus untuk pencegahan, Kyai Ma'ruf menggarisbawahi pencegahan melalui dunia maya.

Menurutnya, saat ini, dunia maya menjadi alat paling efektif bagi radikal terorisme untuk menyebarkan pahamnya. Dunia maya juga pintu yang digunakan kalangan radikalisme untuk meracuni masyarakat.

"Pencegahan melalui dunia maya ini memang tidak mudah, karena itu perlu upaya-upaya intensif untuk menanggulangi ini dan harus dikerjakan secara bersama. Dalam hal ini sinergi ulama dan umaro sangat penting, dan semua komponen bangsa juga harus dilibatkan," tuturnya sebagaimana rilis dari BNPT.[wid]


Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya