Berita

Foto/Net

Politik

Kunjungan Jokowi Ke Tabagsel Nihil Etika Dan Minus Investasi

MINGGU, 26 MARET 2017 | 03:48 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

Presiden RI Joko Widodo melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Sumatera Utara (Sumut) pada 23 sampai 25 Maret 2017.

Di Sumut, Kepala Negara bertandang ke Kabupaten Tapanuli Tengah, selanjutnya ke Tapanuli Bagian Selatan (Tabagsel), yaitu di Kabupaten Mandailing Natal, dan Kota Padang Sidimpuan.

Atas kunjungan Jokowi, sapaan akrab Presiden itu, Komunitas Mahasiswa Sumatera Utara (KMSU) Jakarta menyampaikan apresiasi.


"Terima kasih kepada Bapak Presiden yang sudah mengunjungi Sumut, khususnya Tabagsel, pinggiran Sumut yang berbatasan dengan Sumatera Barat. Ini adalah kunjungan yang keberapa kali di Sumut," ucap Ketua Umum KMSU Jakarta, Mora Syamsudin Harahap kepada redaksi, Minggu (26/3).

Namun, kata Mora, dalam kunjungan di Panyabungan, Mandailing Natal, Presiden Jokowi seperti kurang beretika. Pasalnya, Presiden Jokowi "melemparkan" hadiah (bingkisan) dari dalam mobilnya kepada warga.

"Paling tidak itu terlihat dari video yang sudah viral, saat Bapak Presiden membagi-bagikan bingkisan kepada warga dengan melemparkannya. Sangat disayangkan, ini ibarat memberikan pisang kepada monyet di pinggir jalan," imbuh putra Padang Sidimpuan ini.

Tak hanya itu, lanjut Mora, kedatangan Presiden Jokowi ke Sumut selama tiga hari, tidak membawa investasi dan program yang "wah" untuk kemajuan Tapteng dan Tabagsel.

Dari pemberitaan yang ada, Presiden Jokowi hanya meresmikan "Titik 0 Kilometer Islam di Nusantara" di Barus, Tapteng; menghadiri Silatnas Jami'iyah Batak Muslim Indonesia (JBMI) di Ponpes Musthafawiyah Purba Baru, sekaligus berjanji akan membangun gedung sekolah Ponpes Musthafawiyah; mengunjungi pasar Panyabungan dilanjutkan launching pembangunan Asrama Haji Mandailing Natal; membagikan sertifikat tanah; dan melakukan pertemuan dengan para ulama se-Tabagsel di Padang Sidimpuan.

"Semua agenda Bapak Presiden tersebut bagus dan sangat berkesan. Tapi kunjungan ini minus investasi. Tidak ada menyinggung soal pertanian, ekonomi perdagangan, infrastruktur, pariwisata dan lainnya. Bapak Presiden hanya asyik bagi-bagi 'kartu sakti' saja," demikian Mora.[san]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya