Berita

Foto/Net

Politik

Sekarang Saat Yang Tepat Menjaga Islam Rahmatan Lil 'Alamin

SABTU, 25 MARET 2017 | 09:15 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Salah satu karakter moderasi Islam adalah memastikan visi rahmatan lil 'alamin, tidak hanya berhenti dalam ucapan dan jargon semata, melainkan menjadi tindakan nyata. Visi rahmatan lil 'alamin dalam konteks keindonesiaan adalah menjadi pengawal Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.

Demikian disampaikan intelektual muda Nahdlatul Ulama (NU), Zuhairi Misrawi dalam rilis yang diterima redaksi, Sabtu (25/3).

Menurut Zuhairi Misrawi, penulis buku Al Quran Kitab Toleransi ini, kita perlu mengambil jarak, bahkan mengusir mereka yang selama ini mempunyai ideologi dan pemikiran yang dapat mengancam eksistensi Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.


"NU dan Muhammadiyah merupakan rujukan utama umat Islam Indonesia dalam mengambil kebijakan strategis kebangsaan. Bukan ormas atau calon gubernur yang mengancam kebangsaan yang menjadi rujukan," ungkap Zuhairi Misrawi.

Sementara itu, Wakil Ketua Majelis Pustaka dan Informasi PP Muhammadiyah yang juga peneliti senior di LIPI, Ahmad Najib Burhani mengatakan, bila melihat beberapa fenomena belakangan ini seperti berbagai aksi intoleransi terhadap minoritas, mudahnya mem-bully secara berjamaah kepada mereka yang berpandangan berbeda, dan terjadi konflik keagamaan hanya karena persoalan sepele, ada kekhawatiran bahwa Islam moderat di Indonesia itu sudah goyah.

"Tindakan intoleransi, diskriminasi, dan bigotry memang bukanlah masuk kategori terorisme, namun itu bisa menjadi awal dari perilaku yang bisa berujung pada terorisme," jelasnya.

Ancaman melemahnya Islam moderat, lanjut Najib, juga bisa dilihat dari penyebaran otoritas keagamaan dengan kehadiran dai dan mubalig instan, infiltrasi pandangan non-wasathiyya ke NU dan Muhammadiyah, masuknya berbagai gerakan keagamaan transnasional dengan agenda yang bertentangan dengan semangat untuk hidup dalam masyarakat majemuk, serta instant-learning agama karena media sosial dan teknologi informasi lain.

"Jika tak sadar dan waspada, kegagalan Islam moderat atau islam rahmatan lil alamin bukanlah sesuatu yang mustahil," tegas Najib Burhani.

Ditambahkannya, Nabi Muhammad SAW berpesan, laisa minna man lam yarham saghirana walam yuwaqqir kabirana, (bukanlah bagian dari umatku mereka yang tak menyayangi yang lebih kecil/ lemah/minoritas dan mereka yang tak menghormati yang lebih besar/tua/mayoritas).

Dalam rilis yang sama, pengurus PWNU Jakarta, Taufik Damas ikut menambahkan, Islam diturunkan untuk saling menyayangi, bukan untuk saling membenci.

"Islam diturunkan kepada Nabi Muhammad agar manusia bisa menjalani hidup dan mengayomi orang lain. Nabi Muhammad tidak pernah mengajarkan kebencian dan permusuhan. Islam diturunkan Allah untuk mencintai dan menyayangi, bukan untuk membenci," tukas Taufik Damas. [rus]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya