Berita

Poso/net

Pertahanan

Tak Hanya Ahok, Teroris Pun Saat Ini Gunakan Konsep Relokasi

JUMAT, 24 MARET 2017 | 19:27 WIB | LAPORAN:

Kata relokasi (pemindahan) makin masyhur terdengar di telinga masyarakat Indonesia. Upaya melakukan relokasi makin dibuat populer oleh Gubernur DKI non aktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang berdalih ingin membebaskan ibu rota Jakarta dari banjir, walau belakangan semakin banyak ditentang dan bahkan kalah di pengadilan.

Namun demikian, kali ini, kelompok jaringan teroris di Poso, Sulawesi Tengah, menggunakan istilah serupa. Khususnya, terkait relokasi pelatihan sekaligus markas baru. Jika Ahok melakukan pemaksaan relokasi warga untuk menghindari banjir, kelompok teroris Poso dipaksa melakukan relokasi dari daerah sebelumnya di Poso karena Poso tak lagi representatif bagi mereka.

"Seperti yang ada di Poso mereka pun ingin membentuk lokasi latihan di Halmahera (Maluku Utara). Kalau dari keterangan yang ada, mereka (jaringan teroris) ingin memindahkan kem dari Poso ke Halmahera," kata Kabag Penum Humas Polri Komisaris Besar Martinus Sitompul, Jumat (24/3).

Pengakuan tersebut disampaikan sejumlah terduga teroris yang diamankan Tim Densus 88 Antireror, Kamis (23/3) kemarin. Saat ini polisi masih menelusuri alasan dari pemilihan lokasi di Halmahera.

"Ya, mereka melakukan itu (relokasi) untuk Camp latihan. Pertimbangannya apa (memilih) Halmahera, ini masih didalami oleh penyidik. Mereka baru menyebut Halmahera," ungkap Martin.

Untuk itu, pihak kepolisian memiliki waktu kurang dari tujuh hari untuk mengungkapkan rencana dibalik relokasi tersebut. Mulai dari pemeriksaan terduga teroris, hingga pertimbangan pemilihan lokasi untuk dijadikan Camp baru.

"Kita (polisi) punya tujuh hari untuk melakukan pemeriksaan," pungkas mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya itu.

Secara geografis, Halmahera termasuk wilayah strategis dan representatif sebagai lokasi persembunyian atau tempat latihan. Wilayah tersebut merupakan pulau terbesar di antara kawasan perairan dan kepulauan provinsi Maluku Utara (Malut). Berjarak sekira 1.500 kilometer dari Poso, di tengah Pulau Sulawesi yang berada tepat di sisi Barat Malut.

Jarak yang sama antara Halmahera dengan kawasan Filipina Selatan, negara Filipina. Lokasi terakhir, menjadi koneksi sejumlah jaringan teroris di Indonesia untuk terafiliasi. Mulai dari informasi terkait misi, hingga koneksi bisnis jual beli senjata api.

Seperti diketahui, dalam penangkapan terbaru, Kamis kemarin, Tim Densus mengamankan delapan orang terduga teroris yang ditangkap di Banten dan Jawa Barat. Mereka adalah SM alias Abu Ridho, M, BEP, AJ, NK, AS, IP dan AM. Terduga teroris NK, terpaksa dilumpuhkan dan meninggal dunia akibat melawan petugas saat hendak diamankan. NK, BEP dan SM, diketahui pernah mengikuti latihan militer di Filipina Selatan. Termasuk terlibat langsung dalam proses transaksi jual beli senjata api.[san]

Populer

Makin Ketahuan, Nomor Ponsel Fufufafa Dicantumkan Gibran pada Berkas Pilkada Solo

Senin, 23 September 2024 | 09:10

Pasukan Berani Mati Bela Jokowi Pembohong!

Minggu, 22 September 2024 | 14:03

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

WNI Kepoin Kampus Pemberi Gelar Raffi Ahmad di Thailand, Hasilnya Mengagetkan

Minggu, 29 September 2024 | 23:46

Kejagung di Bawah ST Burhanuddin, Anak Buah Jalan Masing-masing

Rabu, 25 September 2024 | 17:11

Akun Fufufafa Ganti Nama dari Gibran jadi Slamet Gagal Total

Senin, 23 September 2024 | 08:44

Gibran Tidak Layak dan Tidak Boleh Dilantik Menjadi Wakil Presiden

Sabtu, 21 September 2024 | 08:09

UPDATE

Masuk Komite III DPD, Komeng Bakal Perjuangkan Hari Komedi Nasional

Selasa, 01 Oktober 2024 | 14:04

Kadis Pendidikan Polman Diduga Arahkan Guru Dukung Paslon Tertentu di Pilkada

Selasa, 01 Oktober 2024 | 13:57

KPU Harusnya Beberkan Rekam Jejak Dewan Bukan Umur

Selasa, 01 Oktober 2024 | 13:53

IKI Indonesia Naik ke Level 52,48 per September 2024

Selasa, 01 Oktober 2024 | 13:47

Iran Tolak Kirim Tentara ke Lebanon, Optimis Hizbullah Kuat Lawan Israel

Selasa, 01 Oktober 2024 | 13:46

Hilgers dan Reijnders Resmi Jadi WNI, Sepak Bola Nasional Makin Maju

Selasa, 01 Oktober 2024 | 13:44

Fokus Perjuangkan Hari Komedi, Komeng Ogah Jadi Pimpinan DPD

Selasa, 01 Oktober 2024 | 13:20

Kekayaan Melonjak, Mark Zuckerberg Resmi Gabung Klub 200 Miliar Dolar Bareng Elon Musk

Selasa, 01 Oktober 2024 | 13:18

BPOM Ancam Cabut Izin Kosmetik Overclaim, Influencer Juga Bakal Dipanggil

Selasa, 01 Oktober 2024 | 13:07

Korban Banjir Nepal Tembus 193 Orang

Selasa, 01 Oktober 2024 | 12:59

Selengkapnya