Berita

PKI/net

Pertahanan

Kiki Syahnakri: Purnawirawan Akan Bereskan Masalah PKI Agar Tak Jadi Beban Anak Cucu

RABU, 22 MARET 2017 | 18:27 WIB | LAPORAN:

Keberadaan antek-antek atau eks anggota Partai Komunis Indonesia (PKI) di kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi) berpotensi mempengaruhi laju pemerintahan.

Hal itu diungkapkan Ketua Umum Persatuan Purnawirawan Angkatan Darat (PPAD) Letjen TNI (Purn) Kiki Syahnakri di sela-sela Rakernas Persatuan Purnawirawan Angkatan Darat (PPAD) 2017 di Padepokan Pencak Silat, Jakarta Timur, Rabu (22/3).

Kiki menegaskan, temuan adanya eks PKI dalam posisi strategis dan kabinet tersebut diantarnya adalah soal adanya desakan PKI yang menuntut pemerintah meminta maaf atas pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM). Termasuk mendesak agar perlakuan terhadap PKI di masa lalu harus dibawa ke peradilan HAM.

Akibatnya, Komnas HAM pun sempat mendatangi pengurus PPAD beberapa waktu lalu. Khususnya, terkait dugaan pelanggaran HAM yang dimaksud tersebut.

"Kita sudah jelaskan, Purnawirawan ingin selesaikan masalah ini supaya tidak menjadi beban anak cucu di masa depan," tegas Kiki

Menurut pihaknya, biarkan rekonsiliasi terkait PKI berjalan secara alamiah. Saat ini, rekonliasi yang ada, sudah berjalan dan tinggal dilanjutkan. Contohnya, urai Kiki, sebelumnya eks PKI diberikan kode huruf "ET" di ujung nomor induk dalam KTP-nya. Namun saat ini, kode huruf itu sudah dihapus. Begitu juga dengan hak politik dan sipil PKI yang sudah dibuka kembali.

"Ada eks PKI yang menjadi anggota DPD-RI, pejabat, dan lainnya. Kita juga tidak permasalahkan,"tegas Kiki.

Untuk diketahui, Rakernas PPAD selama dua hari, 22-23 Maret 2017 itu, dibuka langsung oleh Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Mulyono. Ikut hadir di acara hari pertama, mantan Menteri Koordinator Ekonomi Kwik Kian Gie, eks Kepala Bin Letjen (Purn) Marciano Norman, dan Pangdam Jaya Mayjen TNI Jaswandi. Serta pejabat TNI lainnya dan puluhan peserta Rakernas dari kalangan purnawirawan seluruh Indonesia.[san]

Populer

Makin Ketahuan, Nomor Ponsel Fufufafa Dicantumkan Gibran pada Berkas Pilkada Solo

Senin, 23 September 2024 | 09:10

Pasukan Berani Mati Bela Jokowi Pembohong!

Minggu, 22 September 2024 | 14:03

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

WNI Kepoin Kampus Pemberi Gelar Raffi Ahmad di Thailand, Hasilnya Mengagetkan

Minggu, 29 September 2024 | 23:46

Kejagung di Bawah ST Burhanuddin, Anak Buah Jalan Masing-masing

Rabu, 25 September 2024 | 17:11

Akun Fufufafa Ganti Nama dari Gibran jadi Slamet Gagal Total

Senin, 23 September 2024 | 08:44

Gibran Tidak Layak dan Tidak Boleh Dilantik Menjadi Wakil Presiden

Sabtu, 21 September 2024 | 08:09

UPDATE

Masuk Komite III DPD, Komeng Bakal Perjuangkan Hari Komedi Nasional

Selasa, 01 Oktober 2024 | 14:04

Kadis Pendidikan Polman Diduga Arahkan Guru Dukung Paslon Tertentu di Pilkada

Selasa, 01 Oktober 2024 | 13:57

KPU Harusnya Beberkan Rekam Jejak Dewan Bukan Umur

Selasa, 01 Oktober 2024 | 13:53

IKI Indonesia Naik ke Level 52,48 per September 2024

Selasa, 01 Oktober 2024 | 13:47

Iran Tolak Kirim Tentara ke Lebanon, Optimis Hizbullah Kuat Lawan Israel

Selasa, 01 Oktober 2024 | 13:46

Hilgers dan Reijnders Resmi Jadi WNI, Sepak Bola Nasional Makin Maju

Selasa, 01 Oktober 2024 | 13:44

Fokus Perjuangkan Hari Komedi, Komeng Ogah Jadi Pimpinan DPD

Selasa, 01 Oktober 2024 | 13:20

Kekayaan Melonjak, Mark Zuckerberg Resmi Gabung Klub 200 Miliar Dolar Bareng Elon Musk

Selasa, 01 Oktober 2024 | 13:18

BPOM Ancam Cabut Izin Kosmetik Overclaim, Influencer Juga Bakal Dipanggil

Selasa, 01 Oktober 2024 | 13:07

Korban Banjir Nepal Tembus 193 Orang

Selasa, 01 Oktober 2024 | 12:59

Selengkapnya